Drawer trigger

Kepribadian dan Citra Da'i

A.    Pengertian  kepribadian dan citra da’i Sebelum kita telusuri lebih lanjut apa itu kepribadian dan citra da’i, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu siapa itu da’i sebenarnya. Da’i menurut bahasa adalah berasal dari bahasa arab bentuk mudzakar yang berarti orang yang mengajak. Jadi yang dimaksud dengan da’i disisni adalah orang yang mengajak orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lisan, tulisan maupun perbuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran islam atau menyebarluaskan ajaran islam, melakukan upaya perubahan kearah kondisi yang lebih baik menurut islam.[1] Sedangkan kepribadian adalah pengaruh yang ditimbulkan seseorang atas diri orang lain atau sebagai kesan utama yang ditinggalkan seseorang pada orang lain. Menurut para psikolog kepribadian diartikan sebagai struktur dan proses-proses kejiwaan tetap yang mengatur pengalaman-pengalaman seseorang dan membentuk tindakan-tindakan dan respon terhadap lingkungan dengan cara yang berbeda dengan orang lain. Dengan kata lain kepribadian menurut psikolog adalah organisasi dinamis dari organ fisik dan psikis dari diri individu yang membentuk karakter yang unik dalam penyesuaian dengan lingkungannya.[2] Kemudian citra adalah kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang, sekelompok orang atau suatu institusi. Citra dai disisni adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan yang baik secara individu, kelompok, atau bentuk organisasi atau lembaga(mubaligh) atau istilah lain atau orang yang menyampaikan ajaran islam dengan kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang, sekelompok orang atau tentang suatu institusi secara konsisten dan dalam waktu yang lama berperilaku baik atau berprestasi menonjol.[3] B.     Kepribadian seorang Daí Dakwah merupakan tugas yang mulia, yang juga merupakan tugas para nabi dan rasul, dan juga merupakan tanggung jawab setiap muslim. Seorang daí (juru dakwah)                                                                                                                                                                                                                                                adalah salah satu factor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi  yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya kegiatan dakwah. Sosok daí yang memiliki kepribadian sangat tinggi dan tak pernah kering digali adalah pribadi Rasulullah saw, hal ini sesuai dalam firman Allah surat al Ahzab:21 “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suru tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan ) hari akhir dan dia banyak menyebut Allah”. Untuk membuat suatu proses dakwah sesuai dengan yang diharapkan, seorang daí harus memiliki kriteria-kriteria  kepribadian yang dipandang positif oleh ajaran islam dalam masyarakat. kriteria kepribadian tersebut yaitu: 1.      Kepribadian yang bersifat rohaniyah. a.       Sifat-sifat daí 1)      Beriman dan bertakwa kepada Allah 2)      Ahli taubat dan ahli ibadah 3)      Amanah dan sidiq 4)      Pandai bersyukur 5)      Tulus ikhlas dan tidak mementingkan pribadi 6)      Ramah dan penuh pengertian 7)      Tawaddu (rendah hati) 8)      Sederhana dan jujur 9)      Tidak memiliki sifat egois 10)  Sabar dan tawakkal 11)  Memiliki jiwa toleran 12)  Sifat terbuka 13)  Tidak memiliki penyakit hati b.      Sikap seorang daí 1)      Berakhlak mulia 2)      Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani Seorang daí harus dapat menjadi teladan yang baik  bagi masyarakat, memberikan semangat dan dorongan di tengah masyarakat dan membimbing masyarakat agar lebih meningkatkan keimanannya. 3)      Disiplin dan bijaksana 4)      Wara’ dan berwibawa 5)      Berpandangan luas 6)      Berpengetahuan yang luas 2.      Kepribadian yang bersifat jasmaniyah a.       Sehat jasmani b.      Berpakaian sopan dan rapi C.     Citra da’i dimata masyarakat Seorang dai sebaiknya memiliki konsep diri yang positif, karena dari konsep diri yang positif ini akan lahir pola diri positif. Seorang daí diharapkan tidak keliru mempersepsi orang dan mampu berekspresi diri yang menimbulkan kesan positif. Kualitas konsep diri sendiri itu dibagi menjadi dua yaitu positif dan negative. Adapun seorang dai yang memiliki konsep diri positif cirinya yaitu:[4] a.       Ia memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatasi masalah yang akan dihadapi. b.      Dalam pergaulan dengan orang banyak, ia merasa setara dengan orang lain. c.       Mampu memperbaiki diri. d.      Ia menyadari bahwa setiap orang memiliki kecenderungan yang tidak mungkin disetujui atau memuskan seluruh masyarakat. Adapun seorang daí yang memiliki konsep diri negative, cirinya yaitu: a.       Peka terhadap kritik. b.      Bersifat hiperkritis, kelewat kritis terhadap orang lain, sehingga ia cenderung merendahkan dan meremehkan orang lain. c.       Ia merasa tidak disenangi oleh orang lain. d.      Ia pesimis untuk bersaing dengan orang lain secara terbuka. D.    Hubungan antara kepribadian dai dengan keberhasilan dakwah Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan dakwah sangat ditentukan oleh kepribadian juru dakwah. Sikap sepenuh keyakinan bahwa dakwah yang disampaikan akan diterima dengan baik oleh pendengar, sikap yakin bahwa apa yang disampaikan adalah perintah Allah, serta sikap optimis dan pantang menyerah adalah cirri-ciri kepribadian seorang juru dakwah. Daí adalah orang yang mengajak orang lain baik langsung maupun tidak lansung melalui tulisan maupun lisan atau perbuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran islam atau menyebarluaskan ajaran islam, melakukan upaya perubahan kearah yang lebih baik menurut islam. Kepribadian adalah kualitas secara keseluruhan dari seseorang yang tampak dari cara-caraberbuat, berfikir, mengeluarkan pendapat, sikap, minat, filsafat hidup dan kepercayaan. citra adalah kesan kuat yang melekat pada banyak orang tentang seseorang, sekelompok orang atau suatu institusi. Untuk itu berhasil tidaknya suatu proses dakwah ditentukan oleh juru dakwah itu sendiri. B.     Kritik dan saran Demikian makalah yang dapat kami paparkan tentang daí dan kepribadiannya.       Semoga bermanfaat . dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kesalahn, kekurangan,         dan kekeliruan. Oleh karena itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah selanjutnya. 1. [1] http://ainurel.blogspot.com [2] Faizah, S.Ag M.A psikologi dakwah hlm 58 [3] http://ainurel.blogspot.com [4] http://ainurel.blogspot.com