Sebagai kisah yang bernafaskan Islam, maka padang Karbela adalah satu diantara sekian banyak hasil karya pengarang besar yang kenamaan George Zaidan.

Sebuah cerita tentang tragedi padang Karbela yang dibawakan dengan gaya yang asyik, yang dapat merangsang jiwa perjuangan dan kecintaan dalam satu waktu.

&nbsp;

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Padang Karbela: Telaga Darah & Air Mata

"Aku adalah seorang gadis remaja dari kota Kufa. Ibuku telah wafat semenjak aku kecil, dan aku dibesarkan oleh ayah dan kakakku yang amat aku cintai. Kini, aku hidup sebatang kara, ayah dan kakakku telah tiada...mereka mati terbunuh dalam perang Nahrawan."

"Aku benci kehidupanku...aku benci dan mendendam orang-orang yang membunuh mereka. Aku telah bertekad untuk membalas, dan hanya ada satu nama yang terngiang-ngiang dalam benakku...dia harus mati! Jiwa harus dibayar dengan jiwa!"

"Aku adalah putri seorang bangsawan, pendekar dan ksatria perang Jamal, Shiffin dan Nahrawan."

"Ini adalah cerita kehidupanku..."

Gadis Kota Kufah

Nama Lengkap:

George Zaidan (nama lain: Jurji Zaydan)

Biografi:

Jurji Zaydan adalah seorang penulis novel, jurnalis, editor dan guru berkebangsaan Libanon. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah mendirikan majalah al-Hilal, yang ia gunakan untuk mengumpulkan 23 karya novel sejarahnya.

Tujuan utamanya sebagai seorang penulis dan intelek adalah untuk mengenalkan kepada bangsa Arab tentang sejarah mereka sendiri melalui teks novel yang menarik.

Zaydan lahir pada tanggal 14 Desember 1861 di Beirut dari keluarga Kristen Ortodoks Timur yang berkecukupan. Ayahnya memiliki sebuah restoran. Zaydan putus sekolah setelah menyelesaikan pendidikan dasar untuk membantu ayahnya menjalankan bisnis.

Namun, ia mempertahankan keinginan untuk mendidik dirinya sendiri dengan menghadiri kelas malam dalam bahasa Inggris hingga, pada tahun 1881, pada usia 20 tahun, ia diterima di Sekolah Tinggi Protestan Suriah sebagai mahasiswa kedokteran. Dia mengembangkan minat pada konsep individualisme seperti ekonomi laissez-faire, kepercayaan Freemason pada pencerahan universal, dan Darwinisme sosial. Dia sangat dipengaruhi oleh buku Samuel Smiles, Self-Help (diterbitkan pada tahun 1859) yang dia rasa dapat dia hubungkan karena penekanannya pada kisah sukses orang miskin yang menjadi kaya karena kerja keras dan ketekunannya.

Dia kuliah di universitas sekitar waktu yang sama dengan Ya'qub Sarrouf (1852–1927), orang pertama yang menerjemahkan Self-Help ke dalam bahasa Arab dan kemudian mendirikan majalah Al-Muqtataf (The Elite, 1876) dengan siapa dia berbagi cita-cita untuk memodernisasi Dunia Arab dan penekanan pada kesuksesan individu melalui kerja keras.

Setelah tugas singkat di Sekolah Kedokteran 'Ain Shams' dan ekspedisi militer dengan tentara Inggris ke Sudan, ia mengalihkan fokusnya untuk mengembangkan karir menulisnya.

Ya'qub Sarrouf mulai menerbitkan al-Muqtataf pada tahun 1876 dengan bantuan Cornelius Van Dyck dan teman sekelasnya di Syria Protestant College Faris Namir dan Shahin Makarius . Majalah ini terutama membahas kemajuan ilmiah modern, yang pertama melakukannya di dunia Arab, dan dikenal terutama karena liputannya yang kontroversial tentang teori evolusi dan Darwinisme pada awal tahun 1880-an.

Setelah sempat menjabat sebagai asisten editor untuk al-Muqtataf, Zaydan mulai menghasilkan karya ilmiah tentang berbagai topik sejarah. Ketertarikannya pada sejarah mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke London untuk meneliti sejarah Arab di perpustakaan British Museum.

Buku pertamanya diterbitkan pada tahun 1889 dengan judul Ta'rikh al-Masuniya al-Amm di mana ia bertujuan untuk mengoreksi kesalahpahaman tentang Freemason yang merupakan anggota dari "Le Liban" lodge. Keyakinan Freemason bahwa pengetahuan universal ada dan harus tersedia untuk setiap orang mendorong para intelektual seperti Zaydan untuk memanfaatkan pengetahuan ini.

Pada tahun 1890, ia menerbitkan al-Ta'rikh al-'Alamm (Sejarah Dunia), sebuah sejarah yang agak tipis tentang Asia dan Afrika dengan fokus pada Timur Tengah. Namun, itu disebut sebagai salah satu sejarah non-Islam pertama yang ditulis dalam bahasa Arab, menandai titik balik dalam perkembangan pendidikan Arab modern. Sebelumnya, seluruh sejarah Arab telah dicatat oleh para ulama. Ini adalah upaya pertama untuk merekam versi non-religius dari sejarah Timur Tengah.

Dia kemudian mengajar bahasa Arab dan membuka penerbitan yang dia beri nama Dar al-Hilal (Bulan Sabit). Kehidupan profesional dan pribadinya berubah pada tahun 1891, dengan pernikahannya dengan Maryam Matar dan penerbitan novel sejarah pertamanya, al-Mamluk al-Shariid (The Fleeing Mamluk). Novel ini meraih kesuksesan yang begitu luas sehingga ia dapat berhenti dari pekerjaan mengajarnya. Dia terus menulis sekitar satu novel setiap tahun hingga kematiannya pada tahun 1914.

Dia mulai menerbitkan proyeknya yang paling berpengaruh, majalah Al-Hilal (Bulan Sabit) pada tahun 1892. Awalnya berisi lima bagian: sejarah orang dan peristiwa paling terkenal; artikel oleh dia atau penulis lain, serialisasi novel sejarahnya, acara bulanan dan berita dunia Mesir dan Suriah, dan pujian dan kritik tentang sebagian besar sastra kontemporer. Dengan fokus menginformasikan kepada publik tentang sejarah Islam dan konsep-konsep baru dalam peradaban Barat, majalah ini sering kali mengambil nada ensiklopedis.

Tujuan utamanya dalam penerbitan Al-Hilal dan novel-novel sejarahnya adalah untuk memberikan pemahaman yang akurat kepada bangsa Arab tentang sejarah mereka sendiri kepada cara yang mudah dan menyenangkan. Dalam setiap novelnya, ia lebih mengutamakan keakuratan sejarah daripada plot dan pengembangan karakter, ia juga sering mengkritik penulis Barat yang membengkokkan fakta sejarah agar sesuai dengan plot mereka, mengklaim kebebasan seperti itu menyesatkan masyarakat umum.

&nbsp;

Karya-karya:

Buku Sejarah:
<ul>
 	<li>1889: Tarikh al-Masuniya al-'Amm (Sejarah Umum Freemason)</li>
 	<li>1890: Tarikh al-'Amm (Sejarah Umum Dunia)</li>
 	<li>1899: Tarikh al-Yunan wa al-Ruman (Sejarah Yunani dan Roma)</li>
 	<li>1901–1906: Tarikh al-Tamaddun al-Islami 5 jilid. (Sejarah Peradaban Islam)</li>
 	<li>1907: al-'Arab qabl al-Islam (Arab sebelum Islam)</li>
 	<li>1907: al-Rih'lat al-Tsalast (Tiga perjalanan: catatan sejarah dari kunjungan ke Istanbul, Eropa, dan Palestina)</li>
 	<li>1910–1913: Tarikh Adab al-lugha al-'Arabiya 4 jilid. (Sejarah Sastra Arab)</li>
 	<li>1912: abaqāt al-umam aw Al-salāʼil al-basharīyah (Generasi Bangsa-Bangsa, atau Keturunan)</li>
</ul>
Novel:
<ul>
 	<li>1891: al-Mamluk al-Sariid (Mamluk yang Melarikan Diri)</li>
 	<li>1892: Asir al-Mutamahdi</li>
 	<li>1893: Istibdad al-Mamalik</li>
 	<li>1893: Jihad al-Muhibbin</li>
 	<li>1896: Armansura al-Misriyya (Armansura Mesir)</li>
 	<li>1897/98: Fatat Ghassan (Gadis Ghassan)</li>
 	<li>1899: 'Adra Quraisy (Perawan Quraisy)</li>
 	<li>1900: 17 Ramadhan (Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia; Gadis Kota Kufah)</li>
 	<li>1901: Ghadat Karbala (Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia; Padang Karbela, Telaga Darah dan Air Mata)</li>
 	<li>1902: al-Hajjaj bin Yusuf</li>
 	<li>1903: Fath al-Andalus (Penaklukan Andalusia)</li>
 	<li>1904: Sharl wa 'Abd al-Rahman (Charles Martel dan Abd al-Rahman)</li>
 	<li>1905: Abu Muslim al-Khurasani (Abu Muslim Khorasani )</li>
 	<li>1906: al-'Abbasa ukht al-Rashid (Abbasa Saudari Harun al-Rashid)</li>
 	<li>1907: al-Amin wa al-Ma'mun (al-Amin dan al-Ma'mun)</li>
 	<li>1908: 'Arus Farghana (Pengantin Farghana)</li>
 	<li>1909: Ahmad bin Tulun</li>
 	<li>1910: 'Abd al-Rahman al-Nasir</li>
 	<li>1911: al-Inqilab al-'Utsmani (Revolusi Utsmaniyah)</li>
 	<li>1912: Fatat al-Qairawan (Gadis Qairawan)</li>
 	<li>1913: Salahuddin al-Ayyubi (Salahuddin)</li>
 	<li>1914: Shajarat al-Durr (Pohon Mutiara)</li>
</ul>
&nbsp;

Born

Death

George Zaidan

George Zaidan

Born:

Death:

George Zaidan

Author Books