Bagi seorang Muslim ketika melakukan perbuatan salah dan dosa, Islam memerintahkan untuk bertaubat dengan meminta ampun kepada Allah SWT. Pelaksanaan taubat harus dibarengi dengan keikhlasan, keseriusan, menyesali perbuatan, serta tidak akan mengulangi dosa kesalahan yang sama.

Buku ini merekam sejarah orang-orang yang bertaubat sejak zaman sebelum Islam sampai di masa Islam. Luar biasa kaya data, informatif dan sangat menginspirasi

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Orang-orang yang Bertobat

Nama Lengkap:

Ibnu Qudamah Al-Maqdisi (atau Al-Syaikh Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah Bin Ahmad Bin Muhammad Ibnu Qudamah al-Hanbali al-Almaqdisi)

Riwayat keluarga:

Dimasa ia dilahirkan tentara salib menguasai Baitul Maqdis dan daerah sekitarnya. Karenanya, ayahnya, Abul Abbas Ahmad Bin Muhammad Ibnu Qudamah, tulang punggung keluarga dari pohon nasab yang baik ini hijrah bersama keluarganya ke Damaskus dengan kedua anaknya, Abu Umar dan Muwaffaquddin, juga saudara sepupu mereka, Abdul Ghani al-Maqdisi, sekitar tahun 551 H.

Pendidikan:

Menginjak umur 20 tahun, ia pergi ke Baghdad ditemani saudara sepupunya, Abdul Ghani al-Maqdisi (anak saudara laki-laki ibunya) yang keduanya sebaya. Muwaffaquddin semula menetap sebentar di kediaman Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, di Baghdad. Saat itu Shaikh berumur 90 tahun. Ia mengaji kepada dia Mukhtasar Al-Khiraqi dengan penuh ketelitian dan pemahaman yang dalam, karena ia talah hafal kitab itu sejak di Damaskus. Selanjutnya ia tidak pisah dengan Syaikh Nashih al-Islam Abdul Fath Ibn Manni untuk mengaji kepada belia madzab Ahmad dan perbandingan madzab. Ia menetap di Baghdad selama 4 tahun. Di kota itu juga ia mengkaji hadis dengan sanadnya secara langsung mendengar dari Imam Hibatullah Ibn Ad-Daqqaq dan lainnya. Setelah itu ia pulang ke Damaskus dan menetap sebentar di keluarganya. Lalu kembali ke Baghdad tahun 576 H. Di Baghdad dalam kunjungannya yang kedua, ia lanjutkan mengkaji hadis selama satu tahun, mendengar langsung dengan sanadnya dari Abdul Fath Ibn Al-Mnni. Setelah itu ia kembali ke Damaskus.

Guru-guru:

Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, Syaikh Nashih al-Islam Abdul Fath Ibn Manni, Imam Hibatullah Ibn Ad-Daqqaq.

Karya-karya:

Di antara karya-karyanya adalah Lum’atul I’tiqad al-Hadi ila Sabilur Rasyad, Al-‘Umdah (untuk pemula), Al-Muqni (untuk pelajar tingkat menengah), Al-Kafi, Al-Mughni Syarh Mukhtasar Al-Khiraqi, Manasik al-Hajj, Rawdhat an-Nazhir (Ushul al-Fiqih), Mukhtasar fi Gharib al-Hadits, Al-Burhan fi Mas’alat al-Quran, Al-Qaqdr, Fdha’il ash-Shahabah, Al-Mutahabbin Fillah, Al-Riqqah wal Buka’, Dzamm at-Ta’wil, Dzamm al-Muwaswasin, Al-Tbyin fi Nasab al-Qurassiyin, Minhaj Al-Qashidin.

Born

Death

Ibn Qudamah al-Maqdisi

Ibn Qudamah al-Maqdisi

Born:

Death:

Ibn Qudamah al-Maqdisi

Author Books