Membesarkan perbedaaan pendapat, terbukti telah melemahkan kesatuan umat. Soal-soal khilafiyah, tidak boleh lagi mengikat dan menyita seluruh perhatian kita, karena akan banyak hal lain yang terbengkalai, yang sebenarnya, bisa jadi, justru lebih penting.

Dalam kerangka inilah, buku ini, Perayaan Maulid, Khaul, dan Hari-hari Besar Islam, sengaja disusun. Yang ingin dicapai adalah memberi wawasan yang cukup kepada setiap orang untuk dapat berbesar hati terhadap pendapat orang lain.

Dengan memahami permasalahannya secara tepat, diharapkan, setiap orang benar-benar dapat menerima perbedaan pendapat tersebut sebagai suatu rahmat, bukan sebagai suatu alat yang dapat menimbulkan perpecahan.

Mengingat luasnya wawasan sang penulis, dan dengan ketekunannya mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber, tujuan tersebut tidaklah akan sia-sia. Karenanya, buku ini sangat penting bagi semua orang, terutama di dalam rangka menggalang persatuan, demi menyongsong abad Kebangkitan Islam.

&nbsp;

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Perayaan Maulid, Khaul, dan Hari-hari Besar Islam Bukan Sesuatu yang Haram

Pernikahan merupakan satu tanda kebesaran dan kemudahan dari syariat Islam yang dapat dibanggakan.

Semua yang tertera dalam buku ini adalah gambaran tentang Nikah Sementara (Mut'ah) yang dihalalkan oleh Allah Swt. sebagai jalan keluar dari problem-problem seksual yang tetap ada sepanjang sejarah.

Dan kita tidak mengira bahwa zaman kita sekarang lebih membutuhkan terhadap bentuk nikah seperti itu daripada meraka yang hidup di zaman permulaan Islam. Semoga buku ini dapat memberi gambaran utuh dan jelas tentang Nikah Sementara (Mut'ah) dengan apa yang dituduhkan terhadap nikah tersebut.

Nikah Mut'ah dalam Islam: Kajian Ilmiah dari Berbagai Mazhab

Nama Lengkap:

Sayid Ja'far Murtadha Amili

Riwayat:

Seorang ulama yang memiliki spesialisasi dalam bidang sejarah Islam dan Tasyayyu'. Nasabnya sampai kepada Imam Ali bin Husain Zainal Abidin As-Sajjad as.

Pendidikan:

Sayid Ja'far memulai pendidikannya secara informal dengan ayahnya yang seorang guru, dan pada tahun 1382 H ia melakukan perjalanan ke Najaf untuk belajar ilmu agama. Di sana ia memilih Sekolah Boroujerdi dan Sekolah Al-Najaf Al-Diniyah untuk hidup dan belajar ilmu-ilmu agama. Ia hijrah ke Qom pada 1388 Hijriah. Di hauzah Qom, dia awalnya menyelesaikan sisa pelajaran sutuhnya dari Mir Mohammadi. Kemudian ia menghadiri kuliah ulama-ulama besar, pada saat yang sama melakukan penelitian tentang masalah sejarah dan ideologi Syiah. Sayid Ja'far pada tahun 1993 M setelah 25 tahun menetap di Qom, Kembali ke Libanon dan menetap disana hingga akhir hayatnya.

Guru-guru:

Sayid Musawi Syubairi Zanjani, Murtadha Hairi Yazdi, Mirza Hasyim Amuli.

Karya-karya:

Sayid Ja'far menulis banyak sekali buku yang berkenaan dengan masalah sejarah, salah satu karya fenomenalnya adalah 35 jilid ash-Shahih min Sirah Nabi al-A'dzam.

Born

Death

Ja'far Murtadha Amili

Ja'far Murtadha Amili

Born:

Death:

Ja'far Murtadha Amili

Author Books