Setelah Rasulullah memberikan wejangan panjang lebar kepada Al-Mufadhal tentang rahasia-rahasia penciptaan makhluk, beliau berkata, "Wahai Mufadhal, konsentrasikan hatimu dan akalmu, saya akan memberikan kepadamu ilmu tentang kerajaan-kerajaan langit dan bumi, apa saja yang diciptakan Allah di antara keduanya dan yang ada di dalam keduanya, yaitu keajaiban-keajaiban ciptaan-Nya, berbagai jenis malaikat, kelompok, posisi dan derajat mereka sampai masalah Sidratul Muntaha, makhluk lainnya seperti jin dan manusia sampai lapisan ke tujuh dari bumu yang paling bawah, apa saja yang berada di bumi yang kamu sadari sebagai sub bagian. Sekarang pergilah jika kamu ingin menjadi orang yang mau menemani dan terpelihara. Maka kamu akan mendapatkan tempat yang tinggi di antara kamu dengan yang lainnya. Posisimu di antara hati kaum mukmin bagaikan air dengan rasa dahaga. Jangan bertanya tentang apa yang saya janjikan sebelum saya menceritakannya kepadamu."

Mengapa Rasulullah saw yakin dan akan menyingkap ilmu-ilmu rahasia yang selama ini hanya dapat terjangkau oleh umat yang benar-benar Khawas al Khawas dan hanya dimiliki oleh manusia-manusia pilihan? Betapa hebatnya kedudukan ilmu tauhid sehingga Imam Ali r.a. pernah berkata, "Rasul telah memberitahukan kepadaku dua karung ilmu, hanya satu yang aku singkapkan karena kalau semua aku singkapkan maka terpenggallah leherku." Mungkinkah yang satu karung lagi itu tentang ilmu tauhid yang juga diberitahukan kepada Al-Mufadhal?

Semua akan terjawab dengan gamblang setelah membaca terjemahan Bihar Al-Anwar (Seri bab Tauhid) ini, mestinya dengan meneliti, mengkritisi, menelaah dan mentafakurinya.

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Bihar Al-Anwar: Samudera Cahaya (Seri Tauhid)

Nama lengkap: 

Muhammad Baqir bin Muhammad Taqi bin Al-Maqsud Ali al- Majlisi (Terkenal dengan Majlisi al-Tsani dan Allamah Majlisi)

Riwayat keluarga:

Ayahnya bernama Muhammad Taqi Majlisi yang terkenal dengan Majlisi Awwal merupakan seorang tokoh terkemuka, mujtahid ternama di masanya dan termasuk salah satu dari murid-murid Syaikh Bahai, Mulla Abdullah Syustari dan Mir Damad. Ibunya adalah putri Sadruddin Muhammad Asyurai Qummi, termasuk keluarga yang berilmu dan memiliki keutamaan. Dia mempunyai 3 istri yang dari mereka semua mendapatkan keturunan 4 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Leluhur keluarga Majlisi adalah Hafidz Abu Na'im Esfahani, tergolong ahli hadis (muhadits) dan seorang hafidz Alquran. Kakek Muhammad Baqir, Mulla Maqsud juga merupakan seorang penyair, pujangga dan memiliki keutamaan. Nenek dari pihak ayahnya adalah putri Kamaluddin Syaikh Hasan Amili Natanzi Esfahani. Saudara-saudara Majlisi adalah Mirza Azizullah dan Mulla Abdullah dan Aminah Beigem, saudara perempuan Majlisi yang terkenal adalah istri dari Mulla Shaleh Mazandarani, dia adalah cendekiawan wanita di masanya.

Pendidikan:

Beliau adalah seorang Muhaddis khususnya di kalangan Mazhab Syiah, beliau juga memperoleh ijazah meriwayatkan hadis dari Syaikh Hur Amili, Faidh Kasyani, Mulla Shaleh Mazandarani. Allamah Majlisi memiliki keahlian di berbagai keilmuan Islam, seperti tafsir, hadis, fikih, Ushul fikih, sejarah, ilmu rijal (ilmu hadis yang membahas tengtang keadaan perawi hadis) dan ilmu dirayah (ilmu hadis yang meneliti tentang sanad hadis). Ia juga menulis buku-buku dan karya-karyanya di bidang-bidang tersebut. Ia seorang penulis yang sangat sibuk dan berdasarkan sebagian perhitungan, dia selama kehidupan ilmiahnya (setelah baligh) rata-rata setiap harinya ia menulis 67 baris yang mana setiap barisnya terdiri dari 50 kata. Allamah Majlisi dari tahun 1098 pada masa Syah Sulaiman Shafawi di usianya yang ke 61 menggapai kedudukan dan maqam "Syaikhul Islam".

Guru-guru:

Muhammad Taqi Majlisi, Mulla Shaleh Mazandarani, Faidh Kasyani, Sayid Ali Khan Madani, Mulla Khalil Qazwini.

Karya-karya:

Bihar al-Anwar (Dalam salah satu cetakannya berjumlah 110 jilid), Miratul Uqul, Maladz al-Akhyar fi Fahm Tahdzib al-Akhbar (penjelasan hadis atas buku Tahdzib al-Ahkam karya Syaikh Thusi), Syarh Cehel Hadits (syarah empat puluh hadis), al-Fawaid al-Tharifah fi Syarh al-Shahifah dar Syarh Shahifah Sajjadiah, Risalah I'tiqad, Risalah Auzan dan buku al-Wajizah fi al-Rijal, Ainul Hayāt, Misykāt al-Anwār (dalam bidang Alquran dan doa), Hayāt al-Qulub, Jalāu al-'Uyun (dalam bidang sejarah dan musibah-musibah 14 Maksum as), Hilyatul Muttaqin (tentang tata cara bermasyarakat dan sunah-sunah keseharian, baik secara peribadi atau sosial), Haqqul Yaqin, Tuhafat al-Zair (tentang ziarah-ziarah kepada Nabi saw dan para Imam Maksum).

Born

Death

Muhammad Baqir Al-Majlisi

Muhammad Baqir Al-Majlisi

Born:

Death:

Muhammad Baqir Al-Majlisi

Author Books