"Tidaklah mungkin untuk membayangkan sesuatu yang tak mengisi ruang maupun waktu serta kebal terhadap perubahan dalam pergantian."George Lister, Introduction to Philosophical PrinciplesKaum ateis bertanya, "Kalau Tuhan ada, kenapa Dia tidak memperlihatkan diri-Nya?" "Sains telah tiba! Tuhan telah mati!" teriak mereka. Agama dan keimanan berada di persimpangan. Tuhan dituntut untuk membuktikan keberadaan diri-Nya.Satu tanda sudah cukup bagi orang yang mau berpikir--dalam alam raya ini penuh dengan tanda-tanda dari Allah. Tetapi, hanya orang yang penuh perhatian yang mampu mendeteksinya. Alquran mendorong manusia untuk lebih berani lagi mencari Tuhan. Alquran membimbing manusia untuk mencari Tuhan dengan dasar logika yang jauh lebih kuat dan lebih bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya. Alquran mendorong kita untuk juga merenungkan hal-hal yang sederhana yang terdapat di dunia ini. Dengan perenungan ini, manusia bisa mencapai suatu kesimpulan yang bermuara kepada kekayaan akan adanya Sang Mahaperkasa; Sang Maha Mengetahui; Sang Maha Pengasih dan Penyayang yang memenuhi dunia ini dengan segenap kelembutan kasih sayang-Nya.Lalu, bagaimanakah argumen Alquran dalam menyikapi pandangan-pandangan skeptis mengenai keberdaan Allah? Anda dapat membacanya dalam buku ini. Penulis memaparkan argumen-argumen logis yang didasarkan pada akal sehat dan Alquran. Alquran dijadikan dalil atas wujud Allah setelah keberadaa-Nya terbukti melalui akal.Buku yang ada di tangan Anda ini berisi suatu uraian penelitian metafisis (bersifat nonfisik/gaib) yang berisi diskusi dan perdebatan filosofis tentang hakikat keberadaan Tuhan. Penelitian ini dilandaskan pada konsep ketuhanan yang ada dalam Alquran. Penulis percaya bahwa ajaran metafisis yang ada dalam Alquran memiliki kandungan ilmu pegetahuann yang paling tinggi nilainya.

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Selangkah Menuju Allah

Buku ini memaparkan-secara sangat luas cakupannya-tentang banyak dimensi kehidupan. Mulai dari manusia, filsafat atau sikap hidup dan tujuannya, iman, pengetahuan yang mendalam dan pasti, sumber eksistensi alam semesta, dunia sebagai sebuah realitas yang eksis karena sesuatu di luar dirinya, Tauhid menurut Al-Qur'an, sifat-sifat Allah SWT, peran kosmologi atau pandangan Islam tentang kehidupan manusia, petunjuk bagi umat manusia, keadilan, manusia dan evolusi, konsep atau pandangan Islam tentang sejarah, kemenangan puncak menyusul kedatangan Imam Zaman, sampai topik-topik keluarga: pernikahan, perceraian, poligami, juga konsep ekonomi Islam, sistem sosial yang adil, pemerintahan, arbitrasi dan jihad.

Semua topik tersebut diuraikan dengan sangat lezat dan mencerahkan oleh penulisnya, Prof. Dr. Muhammad Husaini Bahesyti-ulama, ilmuwan, yang aktif dalam diskusi ilmiah, aktif dalam gerakan budaya Islam dan pembangunan serta pengembangan kualitas moral-spiritual kaum muda, pernah menjadi ketua Pengadilan Tertinggi Iran-dan Prof. Dr. Jawad Bahonar, seorang yang sangat luas ilmunya, koordinator yang efisien, pekerja yang cerdas lagi bersemangat, yang aktif dalam gerakan Islam, pernah memegang berbagai jabatan: menjadi Menteri Pendidikan dalam kabinet Muhammad Ali Raja'i, menjadi Perdana Menteri Republik Islam Iran pada 5 Agustus 1981, meski tidak lama karena, bersama Presiden Raja'i dan lainnya, gugur sebagai

Intisari Islam: Kajian Komprehensif tentang Hikmah Ajaran Islam

Nama Lengkap:

Sayid Mohammad Husaini Bahesyti

Riwayat Keluarga:

Ayahnya adalah Sayid Fadhlullah, seorang ulama dan juga guru di hauzah Isfahan, kadang-kadang ia pergi ke desa-desa sekitar untuk mengadakan salat berjamaah. Anaknya, Sayid Aliridha Husaini Bahesyti, Sayid Muhammad Ridha Husaini Bahesyti dan Muluk Sadat Husaini Bahesyti.

Pendidikan dan Keilmuan:

Bahesyti memulai pendidikannya sejak usia 4 tahun. Pada usia 14 tahun ia keluar dari sekolah dan melanjutkan pendidikan di hauzah, saat itu ia masih duduk di tingkat kedua sekolah menengah atas. Empat tahun kemudian, setelah menyelesaikan pelajaran muqaddimah, ia pindah ke kota Qom, dan masuk madrasah Hujjatiyah. Di Qom, ia mengikuti pelajaran bahts kharij Sayid Muhammad Muhaqqiq Damad dan Imam Khomeini.

Pada usia 20 tahun, ia mendapatlan gelar diploma di bidang satra, kemudian melanjutkan studinya di fakultas ilmu akal dan nash (sekarang fakultas ketuhanan dan ilmu-ilmu Islam) universitas Tehran. Dia mendapat gelar sarjana tiga tahun kemudian.

Setelah mendapat gelar sarjana, Bahesyti berencana pergi ke Eropa untuk belajar filsafat Barat, karena ia mengalami pengalaman buruk ketika belajar filsafat Islam bersama gurunya (saat itu ia menanyakan suatu hal kepada gurunya, kemudian gurunya menjawab pertanyaan-pertanyaannya, dengan nada tinggi dan berteriak). Saat itulah Allamah Thabathabai datang dari Tabriz ke Qom, mulanya Bahesyti tidak begitu berharap dengan guru baru ini, namun karena desakan dari temannya, Murtadha Muthahhari, akhirnya ia mengikuti satu kali kelas Thabathabai. Setelah kelas selesai, Bahesyti menanyakan dan mengisykal pelajaran yang disampaikan Thabathabai, Thabathabai dengan penuh perhatian mendengarkan setiap kata yang yang disampaikan Bahesyti, kemudian dengan sopan membahas bersama dengannya. Perilaku inilah yang membuat Bahesyti menyesal atas niatnya untuk pergi ke Eropa.

Usia 28 tahun, Bahesyti memulai program doktoralnya, namun karena kesibukan perjalanan ke Jerman, ia baru menyelesaikan program doktoralnya 18 tahun kemudian.

Guru-guru:

Sayid Muhammad Muhaqqiq Damad, Imam Khomeini, Sayid Husain Thabathabai Borujerdi, Sayid Muhammad Taqi Khonsari, Murtadha Haeri Yazdi, Sayid Muhammad Husain Thabathabai.

Karya-karya:

Apa yang Kita Ketahui tentang Partai, Ekonomi Islam, Perbankan dan Aturan-aturan Keuangan Islam, Kesehatan dan Mengatur Keluarga, Lima Perkataan, Tauhid dalam Al-Quran, Tawakul dalam Pandangan Al-Quran, Haji dalam Al-Quran, Kebenaran dan Kebathilan, Tuhan dalam Pandangan Al-Quran, Riba dalam Islam, Peran Kebebasan dalm Mendidik Anak, Ap aitu Salat?, Keutamaan-keutamaan Revolusi Islam Iran.

Born

Death

Muhammad Husaini Bahesyti

Muhammad Husaini Bahesyti

Born:

Death:

Muhammad Husaini Bahesyti

Author Books