<p data-start="664" data-end="1078">Dalam <em data-start="670" data-end="714">Keadilan Ilahi: Asas Pandangan-Dunia Islam</em>, Murtadha Muthahhari mengupas salah satu persoalan paling fundamental dalam teologi dan filsafat Islam: keadilan Tuhan (<em data-start="835" data-end="847">ʿadl ilāhī</em>). Dengan pendekatan rasional dan reflektif, ia menunjukkan bahwa seluruh bangunan keyakinan dan moralitas Islam berakar pada pemahaman yang benar tentang keadilan Ilahi — sumber keseimbangan kosmos dan harmoni kehidupan manusia.</p>

<h3 data-start="1080" data-end="1098">Tentang Buku</h3>
<p data-start="1099" data-end="1645">Karya ini merupakan bagian dari seri kuliah teologis Murtadha Muthahhari yang ditulis pada masa pascarevolusi Islam Iran. Dalam buku ini, ia meneliti berbagai dimensi <em data-start="1266" data-end="1272">ʿadl</em> (keadilan) — mulai dari keadilan dalam ciptaan, kebebasan manusia, takdir dan kehendak Ilahi, hingga problem penderitaan dan keburukan. Terbit pertama kali dalam bahasa Persia pada 1981 di Qom, buku ini diterjemahkan secara cermat oleh Agus Efendi dan disunting oleh Musa Kazhim, dengan penyemakan akhir oleh Eti Rohaeti untuk memastikan keakuratan terminologi teologis.</p>

<h3 data-start="1647" data-end="1679">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<p data-start="1680" data-end="1721">Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:</p>

<ul data-start="1722" data-end="2213">
 	<li data-start="1722" data-end="1798">
<p data-start="1724" data-end="1798">Uraian filosofis dan teologis tentang konsep keadilan Tuhan dalam Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1799" data-end="1893">
<p data-start="1801" data-end="1893">Pembahasan mendalam tentang hubungan antara takdir, kebebasan, dan tanggung jawab manusia.</p>
</li>
 	<li data-start="1894" data-end="2024">
<p data-start="1896" data-end="2024">Analisis rasional atas pertanyaan klasik: mengapa kejahatan dan penderitaan ada di dunia yang diciptakan oleh Tuhan yang adil.</p>
</li>
 	<li data-start="2025" data-end="2124">
<p data-start="2027" data-end="2124">Sintesis antara wahyu dan akal dalam menjelaskan keseimbangan moral dan metafisis alam semesta.</p>
</li>
 	<li data-start="2125" data-end="2213">
<p data-start="2127" data-end="2213">Fondasi konseptual yang menjadikan <em data-start="2162" data-end="2168">ʿadl</em> sebagai pilar utama pandangan dunia Islam.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="2215" data-end="2236">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="2237" data-end="2685">Murtadha Muthahhari (1919–1979) adalah ulama, filsuf, dan pemikir besar asal Iran yang dikenal sebagai arsitek intelektual kebangkitan Islam abad ke-20. Murid langsung dari Allamah Ṭabāṭabāʾī (ʿa), ia menggabungkan kedalaman filsafat Islam klasik dengan kepekaan terhadap problem kemanusiaan modern. Pemikiran-pemikirannya, terutama tentang keadilan Ilahi, etika, dan kebebasan manusia, menjadi rujukan utama bagi studi teologi Islam kontemporer.</p>

<h3 data-start="2687" data-end="2713">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2714" data-end="3041">Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, dosen, peneliti, dan pembaca umum yang ingin memahami teologi Islam dari perspektif rasional dan filosofis. Ia juga relevan bagi siapa pun yang mencari jawaban mendalam atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial tentang keadilan, penderitaan, dan makna kehidupan menurut pandangan dunia Islam.</p>

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

Rate

View

Votes

Keadilan Ilahi: Asas Pandangan-Dunia Islam

Al-Qur’an bukan hanya kitab hukum dan sejarah, melainkan juga sumber kebijaksanaan yang menyentuh hati dan akal manusia. Buku Tafsir Surat-surat Pilihan karya Murtadha Muthahhari membuka jendela pemahaman mendalam terhadap sejumlah surah pilihan dari al-Qur’an, dengan pendekatan rasional, filosofis, dan spiritual yang khas dari salah satu pemikir terbesar Islam modern.
<strong>About the Book</strong>
Dalam karya ini, Muthahhari menafsirkan beberapa surah penting dari al-Qur’an seperti al-‘Aṣr, al-Ḥujurāt, al-Insyirāḥ, dan al-Zalzalah, serta surah-surah lainnya yang sarat pesan moral dan eksistensial. Setiap penafsiran tidak hanya menjelaskan makna lafaz dan konteks sejarah turunnya ayat, tetapi juga mengungkap pesan universal yang relevan bagi kehidupan manusia kontemporer. Dengan gaya tutur yang jernih dan argumentatif, penulis menghubungkan teks wahyu dengan prinsip etika, filsafat, dan kehidupan sosial.
<strong>What You Will Discover</strong>
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:
Penafsiran mendalam terhadap surah-surah pendek yang kaya nilai moral dan spiritual.
Kaitan antara pesan al-Qur’an dengan tanggung jawab sosial dan pembangunan diri.
Pemikiran rasional dan filosofis yang menuntun pada pemahaman iman yang matang.
Pencerahan tentang hubungan antara wahyu, akal, dan fitrah manusia.
Inspirasi untuk menjadikan al-Qur’an pedoman hidup sehari-hari.
<strong>About the Author</strong>
Murtadha Muthahhari (1920–1979) adalah ulama, filsuf, dan pemikir Islam asal Iran yang dikenal sebagai salah satu arsitek intelektual Revolusi Islam. Murid langsung Ayatullah Khumaini, ia menulis puluhan karya tentang tafsir, filsafat, teologi, dan etika. Karya-karyanya ditandai oleh ketajaman analisis, argumentasi logis, dan semangat spiritual yang mendalam.
<strong>Who Is This Book For?</strong>
Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami makna al-Qur’an secara lebih reflektif dan rasional, serta bagi pencinta tafsir yang mencari pendekatan yang memadukan ilmu, iman, dan kesadaran spiritual.

Tafsir Surat-surat Pilihan

<p data-start="213" data-end="623">Dalam pusaran zaman modern yang sering memisahkan antara sains dan spiritualitas, buku <em data-start="300" data-end="364">Tafsir Holistik: Kajian Seputar Relasi Tuhan, Manusia dan Alam</em> mengajak pembaca untuk meninjau kembali keterpaduan semesta ciptaan. Karya ini menawarkan pandangan yang segar dan mendalam tentang hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam — tiga realitas yang tak terpisahkan dalam pandangan Islam yang murni dan rasional.</p>

<h3 data-start="625" data-end="643">Tentang Buku</h3>
<p data-start="644" data-end="1312">Buku ini merupakan salah satu karya filosofis dan teologis terpenting dari Murtadha Muthahhari, seorang pemikir besar kontemporer dari Iran. Dalam karya ini, beliau menafsirkan hubungan antara Tuhan sebagai Pencipta, manusia sebagai khalifah (wakil Tuhan di bumi), dan alam sebagai ayat (tanda-tanda Ilahi) dengan pendekatan yang menyatukan wahyu dan akal. Melalui gaya penulisan yang jernih dan argumentatif, Muthahhari menegaskan bahwa pemahaman terhadap alam dan manusia tidak dapat dipisahkan dari dimensi ketuhanan. Terjemahan Ilyas Hasan menghadirkan pemikiran kompleks ini dengan bahasa yang lugas, ilmiah, dan tetap menggugah spiritualitas pembaca Indonesia.</p>

<h3 data-start="1314" data-end="1346">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1347" data-end="1839">
 	<li data-start="1347" data-end="1452">
<p data-start="1349" data-end="1452">Analisis mendalam tentang konsep tauhid (keesaan Tuhan) dan implikasinya terhadap eksistensi manusia.</p>
</li>
 	<li data-start="1453" data-end="1541">
<p data-start="1455" data-end="1541">Kajian filosofis mengenai hubungan manusia dengan alam semesta sebagai amanah Ilahi.</p>
</li>
 	<li data-start="1542" data-end="1644">
<p data-start="1544" data-end="1644">Pandangan Qur’ani tentang etika ekologis dan tanggung jawab spiritual manusia terhadap lingkungan.</p>
</li>
 	<li data-start="1645" data-end="1755">
<p data-start="1647" data-end="1755">Penjelasan tentang bagaimana akal, wahyu, dan pengalaman hidup saling melengkapi dalam memahami kebenaran.</p>
</li>
 	<li data-start="1756" data-end="1839">
<p data-start="1758" data-end="1839">Upaya rekonsiliasi antara ilmu pengetahuan modern dan pandangan teologis Islam.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1841" data-end="1862">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1863" data-end="2357">Murtadha Muthahhari adalah salah satu filsuf, teolog, dan pemikir revolusioner paling berpengaruh dalam sejarah modern Islam. Ia merupakan murid dari Ayatullah Khomeini dan dikenal karena kemampuannya menjembatani filsafat Islam klasik dengan isu-isu kontemporer. Karya-karyanya mencakup bidang akidah, etika, filsafat, dan tafsir, yang semuanya berakar pada sumber-sumber Islam autentik. Tulisan-tulisannya telah menjadi referensi penting bagi generasi intelektual Muslim di berbagai negara.</p>

<h3 data-start="2359" data-end="2385">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2386" data-end="2619">Buku ini ditujukan bagi mahasiswa filsafat Islam, cendekiawan, dan pembaca umum yang mencari pemahaman mendalam tentang hubungan spiritual antara Tuhan, manusia, dan alam dalam kerangka pemikiran Islam yang menyeluruh dan rasional.</p>

Tafsir Holistik: Kajian Seputar Relasi Tuhan, Manusia dan Alam

<p data-start="244" data-end="642">Isu perempuan dalam Islam kerap didekati dengan prasangka atau reduksi sempit, padahal ajaran Islam menempatkan perempuan sebagai makhluk bermartabat dan berperan penting dalam kehidupan spiritual dan sosial umat. <em data-start="458" data-end="506">Perempuan & Hak-haknya Menurut Pandangan Islam</em> menghadirkan penjelasan rasional dan Qur’ani tentang kedudukan perempuan, melampaui perdebatan antara modernisme dan tradisionalisme.</p>

<h3 data-start="644" data-end="664">Tentang Buku Ini</h3>
<p data-start="665" data-end="1317">Buku ini merupakan terjemahan dari <em data-start="700" data-end="731">Women and Her Rights in Islam</em>, karya pemikir besar Iran Ayatullah Murtadha Muthahhari, diterbitkan oleh Penerbit Lentera (Jakarta) pada tahun 2009. Dalam karyanya, Muthahhari mengulas berbagai isu sensitif—seperti kesetaraan, hak kepemilikan, pernikahan, poligami, dan peran sosial—dengan pendekatan filsafat dan teologi Islam.<br data-start="1029" data-end="1032" />Ia menunjukkan bahwa hukum-hukum syariah tidak dimaksudkan untuk menindas, tetapi untuk menjaga keseimbangan antara hak dan tanggung jawab, antara fitrah dan akal, serta antara dunia dan akhirat. Buku ini menjadi jembatan antara wacana keagamaan klasik dan tuntutan moral zaman modern.</p>

<h3 data-start="1319" data-end="1345">Yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1346" data-end="1733">
 	<li data-start="1346" data-end="1422">
<p data-start="1348" data-end="1422">Penjelasan filosofis dan Qur’ani tentang martabat perempuan dalam Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1423" data-end="1502">
<p data-start="1425" data-end="1502">Tinjauan kritis terhadap pandangan Barat mengenai emansipasi dan feminisme.</p>
</li>
 	<li data-start="1503" data-end="1583">
<p data-start="1505" data-end="1583">Uraian tentang hak-hak perempuan dalam bidang sosial, ekonomi, dan keluarga.</p>
</li>
 	<li data-start="1584" data-end="1662">
<p data-start="1586" data-end="1662">Pandangan Islam mengenai cinta, pernikahan, dan keharmonisan rumah tangga.</p>
</li>
 	<li data-start="1663" data-end="1733">
<p data-start="1665" data-end="1733">Prinsip keadilan gender dalam bingkai syariat dan etika spiritual.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1735" data-end="1754">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1755" data-end="2151">Ayatullah Murtadha Muthahhari (1919–1979) adalah ulama, filsuf, dan pemikir revolusioner Iran yang dikenal sebagai salah satu arsitek intelektual Revolusi Islam. Murid dari Ayatullah al-ʿUẓmā Imam Khomeini, beliau menulis lebih dari 50 karya tentang filsafat, teologi, pendidikan, dan moralitas Islam. Karyanya menggabungkan rasionalisme filsafat Islam dengan semangat pembaruan etika dan sosial.</p>

<h3 data-start="2153" data-end="2178">Untuk Siapa Buku Ini?</h3>
<p data-start="2179" data-end="2390">Buku ini diperuntukkan bagi akademisi, mahasiswa studi Islam, aktivis perempuan Muslim, dan siapa pun yang ingin memahami isu perempuan dari perspektif Islam yang komprehensif—berbasis wahyu, akal, dan keadilan.</p>

Perempuan & Hak-haknya dalam Pandangan Islam

<p data-start="0" data-end="221">Berikut deskripsi buku <em data-start="23" data-end="50">Pengantar Ilmu-ilmu Islam</em> karya Murtadha Muthahhari, disusun dalam format lima bagian sesuai pedoman pustaka Anda — bernuansa akademik, sistematis, dan berpadu dengan semangat intelektual Islam:</p>
<p data-start="228" data-end="667">Memahami Islam tidak cukup hanya melalui ritual dan dogma; ia memerlukan pemahaman ilmiah atas dasar-dasar keilmuannya. <em data-start="348" data-end="375">Pengantar Ilmu-ilmu Islam</em> membuka cakrawala baru bagi pembaca untuk mengenali struktur pengetahuan Islam dari sumber aslinya — al-Qur’an dan Sunnah — melalui pendekatan rasional dan historis. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin memasuki dunia ilmu-ilmu keislaman secara menyeluruh dan mendalam.</p>

<h3 data-start="669" data-end="689">Tentang Buku Ini</h3>
<p data-start="690" data-end="1444">Buku ini merupakan terjemahan dari karya klasik <em data-start="738" data-end="765">Āshnāʾī bā ʿUlūm-e Islāmī</em> (<em data-start="767" data-end="808">An Introduction to the Islamic Sciences</em>), tulisan Ayatullah Murtadha Muthahhari, ulama dan filsuf besar Iran abad ke-20. Diterbitkan oleh Pustaka Zahra (Jakarta) pada tahun 2003, edisi ini diterjemahkan oleh Ibrahim Husain al-Habsyi, Ilyas Hasan, Muhsin Ali, Abdullah Ali, dan Muhammad Jawad, dengan penyuntingan oleh Yudi.<br data-start="1092" data-end="1095" />Dalam buku ini, Muthahhari menjelaskan berbagai cabang ilmu dalam Islam — mulai dari ilmu tafsir, hadis, kalam (teologi), fikih, hingga filsafat dan irfan (mistisisme Islam). Ia menguraikan asal-usul, metodologi, dan hubungan antara disiplin-disiplin tersebut, serta menunjukkan bagaimana semuanya berpadu dalam satu pandangan dunia Islam yang utuh.</p>

<h3 data-start="1446" data-end="1472">Yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1473" data-end="1889">
 	<li data-start="1473" data-end="1556">
<p data-start="1475" data-end="1556">Penjelasan sistematis tentang berbagai cabang ilmu keislaman klasik dan modern.</p>
</li>
 	<li data-start="1557" data-end="1626">
<p data-start="1559" data-end="1626">Sejarah perkembangan ilmu Islam dan para tokoh utama di baliknya.</p>
</li>
 	<li data-start="1627" data-end="1710">
<p data-start="1629" data-end="1710">Analisis hubungan antara wahyu dan akal dalam pembentukan tradisi ilmiah Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1711" data-end="1803">
<p data-start="1713" data-end="1803">Pembahasan mendalam tentang fungsi filsafat dan irfan dalam memahami realitas spiritual.</p>
</li>
 	<li data-start="1804" data-end="1889">
<p data-start="1806" data-end="1889">Upaya rekonstruksi keilmuan Islam untuk menjawab tantangan intelektual masa kini.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1891" data-end="1910">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1911" data-end="2330">Ayatullah Murtadha Muthahhari (1919–1979) adalah ulama, filsuf, dan cendekiawan Muslim terkemuka yang dikenal sebagai murid Imam Khomeini dan pemikir utama Revolusi Islam Iran. Ia menulis puluhan karya tentang filsafat Islam, etika, pendidikan, dan teologi. Pemikirannya dikenal karena memadukan rasionalisme filosofis dengan spiritualitas Qur’ani, menjadikan ilmunya sebagai sarana penghidupan akal dan penyucian jiwa.</p>

<h3 data-start="2332" data-end="2357">Untuk Siapa Buku Ini?</h3>
<p data-start="2358" data-end="2576">Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, guru, dan pembelajar Islam yang ingin memahami struktur keilmuan Islam secara komprehensif — sebagai perpaduan antara rasionalitas, spiritualitas, dan tradisi ilmiah Ahl al-Bayt (ʿa).</p>

Pengantar Ilmu-ilmu Islam

<p data-start="201" data-end="685">Hubungan antara manusia dan alam bukan hanya fisik, tetapi juga spiritual dan intelektual. Dalam buku Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahhari menyingkap hakikat penciptaan manusia serta posisinya dalam tatanan kosmos Ilahi. Dengan kedalaman pemikiran yang khas, beliau menjelaskan bagaimana manusia adalah makhluk yang diciptakan bukan sekadar untuk hidup di dunia, tetapi untuk memahami, mengelola, dan mendekat kepada Sang Pencipta melalui kesadaran terhadap alam semesta.
<strong>About the Book</strong>
Karya ini merupakan telaah filsafat Islam yang membahas eksistensi manusia, struktur realitas, dan makna penciptaan alam semesta dari perspektif tauhid. Muthahhari menggabungkan pandangan rasional dan wahyu Qur’ani untuk menegaskan bahwa manusia adalah cerminan kecil dari jagat raya—mikrokosmos yang di dalam dirinya tersimpan rahasia Ilahi. Buku ini juga menyoroti hubungan antara ilmu, iman, dan tanggung jawab moral manusia terhadap alam.
<strong>What You Will Discover</strong>
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:
Kajian mendalam tentang hakikat manusia dan tujuan penciptaannya.
Hubungan antara akal, jiwa, dan semesta dalam pandangan Islam.
Pemikiran filosofis tentang tauhid dan keteraturan kosmos.
Pandangan Qur’ani tentang keseimbangan antara manusia dan lingkungan.
Inspirasi untuk melihat alam sebagai tanda (āyah) kebesaran Allah.
<strong>About the Author</strong>
Murtadha Muthahhari (1920–1979) adalah seorang ulama, filsuf, dan pemikir Islam terkemuka dari Iran. Murid langsung Ayatullah Khumaini, ia dikenal karena karya-karyanya yang menjembatani filsafat Islam klasik dan kebutuhan spiritual modern. Pemikirannya menggabungkan rasionalitas yang tajam dengan kehangatan iman, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pemikiran Islam kontemporer.
<strong>Who Is This Book For?</strong>
Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami hubungan mendalam antara manusia, alam, dan Tuhan, serta bagi mereka yang mencari dasar filosofis dan spiritual untuk memaknai kehidupan secara lebih utuh dan berkesadaran.</p>

Manusia dan Alam Semesta

Pemikiran Islam selalu hidup melalui pena para ulama yang mampu menjembatani wahyu dan realitas. Buku Kumpulan Artikel Pilihan karya Murtadha Muthahhari menghadirkan sejumlah tulisan penting dari salah satu pemikir besar Islam abad ke-20, yang mengulas berbagai persoalan keagamaan, sosial, dan filsafat dengan kedalaman analisis yang khas.
<strong>About the Book</strong>
Karya ini merupakan antologi tulisan-tulisan Murtadha Muthahhari yang mencakup tema-tema utama dalam pemikiran Islam modern: hubungan antara akal dan wahyu, keadilan sosial, hak asasi manusia dalam Islam, peran ulama, serta relevansi nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Disajikan dalam bahasa yang jernih dan argumentatif, buku ini menunjukkan bagaimana Muthahhari menafsirkan Islam bukan sekadar sistem ritual, tetapi pandangan hidup yang rasional dan membebaskan.
<strong>What You Will Discover</strong>
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:
Pemikiran filosofis dan teologis tentang manusia dan masyarakat.
Pandangan Islam terhadap keadilan, kebebasan, dan tanggung jawab moral.
Analisis hubungan antara ilmu, iman, dan peradaban modern.
Kritik terhadap materialisme dan sekularisme dalam dunia kontemporer.
Refleksi spiritual tentang jalan menuju kesempurnaan manusia.
<strong>About the Author</strong>
Murtadha Muthahhari (1920–1979) adalah seorang ulama, filsuf, dan intelektual Islam terkemuka dari Iran. Murid langsung Ayatullah Khumaini, beliau berperan penting dalam pengembangan pemikiran Islam modern dan peneguhan nilai-nilai rasional dalam teologi. Tulisan-tulisannya dikenal luas karena memadukan kedalaman ilmiah, kejelasan logika, dan kehangatan spiritual.
<strong>Who Is This Book For?</strong>
Buku ini ditujukan bagi pembaca, mahasiswa, dan peneliti yang ingin memahami pemikiran Islam secara rasional dan kontekstual, serta bagi siapa pun yang mencari inspirasi intelektual dan spiritual dari warisan pemikiran Murtadha Muthahhari.

&nbsp;

Kumpulan Artikel Pilihan

<strong>Morteza Mutahari</strong> (1919-1979), yang dikenal sebagai Martir Mutahari dan Profesor Mutahari, adalah seorang ulama Syiah, profesor filsafat dan teologi Islam di berbagai seminar dan universitas, serta salah satu pemimpin intelektual Revolusi Islam Iran.
Mutahari adalah murid Allameh Tabataba'i, Imam Khomeini, dan Ayatollah Boroujerdi. Sebelum Revolusi Islam, beliau membela pemikiran Islam dengan menentang aliran sosialis dan liberal serta gagasan-gagasan eklektik. Pemikiran dan teorinya telah diterbitkan dalam bentuk kumpulan karya. Beberapa karyanya, seperti kisah Rastan dan sistem hak-hak perempuan dalam Islam, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Pemutakhiran konsep-konsep Islam dan penjelasan pemikiran-pemikiran Islam merupakan salah satu ciri khas karyanya.
Mutahari adalah salah satu pendiri Irsyad Hosseiniyeh dan setelah Revolusi Islam, beliau memimpin Dewan Revolusi hingga wafatnya. Ia dibunuh pada 1 Mei 1979 oleh kelompok Furqan. Peringatan kesyahidannya diperingati sebagai Hari Guru di Iran.
<strong>Kelahiran</strong>
Ia lahir pada 13 Bahman 1298/12 Jumadil Awal 1338 H, di Fariman, sebuah provinsi di Masyhad. Ayahnya, Mohammad Hossein Mutahari, adalah murid Akhund Khorasani, seorang ulama terkemuka dan dihormati oleh masyarakat Fariman.
<strong>Pendidikan dan Pengajaran</strong>
Pada 1311, Mutahari mulai belajar di Madrasah Al-Masyhad. Pada 1316, ia pergi ke Qom dan menghabiskan sekitar 15 tahun berdebat dengan Hossein Ali Montazeri. Mutahari mengikuti pelajaran dari para guru besar seperti Ayatollah Boroujerdi, Imam Khomeini, dan Allameh Tabataba'i. Seyyed Mohammad Hojjat Kohkamari, Seyyed Mohammad Mohaqiq Damad, Seyyed Ahmad Khansari, Mirza Ali Agha Shirazi, dan Seyyed Mohammad Hosseini Beheshti adalah beberapa guru dan tokoh lain yang memengaruhinya.
Mengajar di Qom dan Teheran
Pada tahun 1331, Mutahari pergi ke Teheran dan mengajar di madrasah Sepahsalar dan Marvi. Pada tahun 1955, ia mulai mengajar di Fakultas Teologi Universitas Teheran. Menurut beberapa peneliti, aktivitas utamanya di universitas tersebut adalah konfrontasi intelektual dengan aliran sosialis, liberal, dan eklektik.
<strong>Pensiun paksa dari universitas</strong>
Dikatakan bahwa pada tahun 1976, setelah 20 tahun mengajar, ia dipaksa pensiun dari universitas karena penentangannya terhadap seorang profesor komunis. Atas saran Imam Khomeini, Mutahari pergi ke Seminari Qom dua hari seminggu untuk mengajar. Aktivitas sosial dan politik
Morteza Mutahari dikenal sebagai tokoh budaya dan intelektual yang memiliki landasan filosofis dan yurisprudensial. Pada saat yang sama, beliau aktif dalam perjuangan revolusioner pada tahun-tahun menjelang Revolusi Islam Iran dan ditangkap dalam pemberontakan Khordad 15, 1963. Mutahari ditunjuk oleh Imam Khomeini untuk memimpin Komite Koalisi Islam.
Setelah Imam Khomeini diasingkan ke Turki, Mutahari terus berjuang melawan rezim Pahlavi dengan berpidato di masjid-masjid dan asosiasi-asosiasi Islam, dan karena alasan ini, pada tahun 1974, beliau dilarang dari mimbar.
Beliau adalah salah satu pendiri Masyarakat Ulama Pejuang Teheran, dan di antara tindakannya adalah proyek ideologi Islam, pengorganisasian, dan penghubungan komunitas intelektual dan ulama pejuang.
Pada tahun 1977, Mutahari memainkan peran penting dalam menyelenggarakan peringatan 40 tahun Sayyid Mustafa Khomeini. Setelah Imam Khomeini dipindahkan ke Paris, beliau menemui Imam Khomeini dan diberi tanggung jawab untuk membentuk Dewan Revolusi. Sekembalinya Imam Khomeini ke Iran pada tahun 1978, Mutahari memimpin panitia penyambutan dan menyampaikan pidato singkat sebelum pidato Imam Khomeini di Behesht Zahra.

<strong>Pendirian Irsyad Hosseiniyeh</strong>

Pada tahun 1977, Mutahari mendirikan Irsyad Hosseiniyeh bersama sekelompok orang yang sepaham dengannya, dan ditangkap oleh SAVAK karena bekerja sama dengannya.

<strong>Kegiatan Keagamaan dan Sosial</strong>
Morteza Motahari bermigrasi dari Qom ke Teheran pada tahun 1952 dan mengajar di Sekolah Sepahsalar (sekarang Universitas Shahid Motahari) dan Sekolah Marvi. Ia menerbitkan karya pertamanya, tafsir buku Prinsip-Prinsip Filsafat dan Metode Realisme (ditulis oleh gurunya, Seyyed Mohammad Hossein Tabatabaei), pada tahun 1953, dan sejak tahun 1955 ia mulai mengajar di Fakultas Teologi dan Studi Islam Universitas Teheran. Selama tahun-tahun tersebut, Motahari bergabung dengan kelompok Fedayeen Islam.
Pada tanggal 15 Juni 1963, menyusul protes publik terhadap monarki Pahlavi yang telah menangkap Ayatollah Khomeini, Motahari dipenjarakan bersama sejumlah ulama lainnya dan dibebaskan setelah 43 hari. Setelah pemberontakan 15 Juni, ia mulai bekerja sama dengan perkumpulan koalisi Islam. Pada tahun 1965, ia menerima penghargaan UNESCO atas penerbitan dua jilid buku Dastan Rastan.

<strong>Kesyahidan</strong>

Morteza Mutahari dibunuh dan disyahidkan oleh anggota kelompok Furqan pada malam 11 Mei 1979, saat kembali dari sebuah pertemuan di rumah Dr. Sahabi.

<strong>Karya dan Komposisi</strong>
Profesor Mutahari telah menulis banyak karya. Karya-karyanya yang telah diterbitkan lebih dari 50 buku, beberapa di antaranya yang terpenting adalah:

Pengantar Pandangan Dunia Islam;
Keakraban dengan Al-Qur'an;
Islam dan Tuntutan Zaman;
Manusia Sempurna;
Tentang Revolusi Islam;
Tentang Republik Islam;
Pendidikan dan Pelatihan dalam Islam;
Tauhid;
Kenabian;
Kebangkitan;
Epos Husaini;
Pengabdian Timbal Balik Islam dan Iran;
Keadilan Ilahi;
Kisah Kebenaran;
Perjalanan dalam Nahjul-Balaghah;
Perjalanan dalam Kehidupan Nabi;
Perjalanan dalam Kehidupan Para Imam Suci (saw);
Penjelasan Terperinci tentang Manzum;
Penyebab Kecenderungan Materialistis;
Fitrat;
Filsafat Etika;
Filsafat Sejarah;
Wacana Spiritual;
Isu Hijab;
Sistem Hak-Hak Perempuan dalam Islam;
Pemberontakan dan Revolusi Mahdi (saw);

&nbsp;

Murtadha Muthahhari

Born:

Death:

Murtadha Muthahhari

Author Books