Bagaimana para ulama awal Ahl al-Bayt (ʿa) mewariskan ajaran Nabi Muhammad (peace be upon him and his Family) kepada generasi setelahnya? Amali al-Ṣadūq adalah salah satu karya klasik terpenting yang memelihara khazanah riwayat dan kebijaksanaan Islam sebagaimana diajarkan oleh keluarga suci Nabi.

<h3 data-start="487" data-end="505">Tentang Buku</h3>
Amali al-Ṣadūq (kadang disebut juga Majālis al-Ṣadūq) merupakan kumpulan majelis (sesi pengajaran) yang disampaikan oleh al-Shaykh al-Ṣadūq—salah satu ulama hadis paling berpengaruh dalam tradisi Syiah—kepada murid-muridnya di berbagai kesempatan. Buku ini berisi ratusan hadis (sabda dan riwayat) yang mencakup topik akidah, akhlak, sejarah para nabi, keutamaan Ahl al-Bayt (ʿa, sebuah ungkapan berarti “keluarga Nabi — semoga sejahtera atas mereka”), dan nilai-nilai kemanusiaan universal. Karya ini bukan sekadar himpunan riwayat, melainkan juga refleksi atas keilmuan dan spiritualitas generasi awal Islam.

<h3 data-start="1126" data-end="1158">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:

<ul data-start="1201" data-end="1686">
 	<li data-start="1201" data-end="1298">
Riwayat-riwayat autentik yang menggambarkan ajaran moral Nabi dan para Imam Ahl al-Bayt (ʿa).
</li>
 	<li data-start="1299" data-end="1398">
Kisah inspiratif tentang kesabaran, keadilan, dan kasih sayang dalam kehidupan para tokoh suci.
</li>
 	<li data-start="1399" data-end="1492">
Penjelasan tentang dasar-dasar keimanan, amal saleh, dan hubungan antara ilmu dan ibadah.
</li>
 	<li data-start="1493" data-end="1572">
Nasihat-nasihat praktis yang tetap relevan bagi kehidupan spiritual modern.
</li>
 	<li data-start="1573" data-end="1686">
Jejak historis bagaimana tradisi majlis (pertemuan ilmiah) menjadi sarana penyebaran ilmu dan akhlak Islam.
</li>
</ul>
<h3 data-start="1688" data-end="1709">Tentang Penulis</h3>
Al-Shaykh al-Ṣadūq (Muḥammad ibn ʿAlī ibn Bābawayh al-Qummī, wafat 991 M/381 H) adalah salah satu ulama terkemuka dalam mazhab Syiah Imamiyah. Ia dikenal sebagai ahli hadis, teolog, dan penulis lebih dari 300 karya, di antaranya Man Lā Yaḥḍuruhu al-Faqīh—salah satu dari empat kitab hadis utama Syiah. Dengan kecermatan ilmiah dan semangat pengabdian kepada kebenaran, al-Ṣadūq menjadi sosok yang menjembatani transmisi pengetahuan dari para Imam (ʿa) kepada umat.

<h3 data-start="2180" data-end="2207">Untuk Siapa Buku Ini?</h3>
Buku ini diperuntukkan bagi pembaca yang ingin menyelami ajaran moral dan spiritual Islam langsung dari sumber hadis klasik, sekaligus memahami warisan keilmuan Ahl al-Bayt (ʿa) sebagaimana diajarkan oleh salah satu perawi besar dalam sejarah Islam.

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Translated Fields

Is this post suggested?

Rate

View

Votes

AMALI AL-SADUQ

Nama lengkap: 

Muhammad bin Ali bin Husain bin Musa bin Babawaih Qommi (Terkenal dengan Syaikh Shaduq)

Riwayat keluarga:

Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husain bin Musa bin Babawaih Qommi, masyhur dengan Syaikh Shaduq, termasuk salah seorang ulama abad ke-4 H. Ayahnya, Ali bin Husain, pada masanya merupakan seorang syaikh yang tsiqoh (terpercaya), fakih dan pemimpin masyarakat Qom yang derajat keilmuannya di akui dan menjadi tempat rujukan di kota tersebut.

Riwayat Pendidikan dan Keilmuan:

Syaikh Shaduq tumbuh besar di kota Qom dan selama 20 tahun tinggal bersama ayahnya, dia belajar dari ayahnya dan para ulama Qom lainnya, setelah itu atas permintaan masyarakat Rey dia pergi kesana, meskipun masih di awal remaja, namun suaranya sangatlah nyaring. Dia menetap beberapa waktu di tempat tersebut, kemudian dengan izin penguasa setempat, Ruknud Daulah Buwaihi, dia pergi ke Masyhad guna menziarahi Imam Ridha as dan sekembalinya ziarah, dia menetap di Nisyabur dan para pemuka setempat membuat lingkaran di sekitarnya. Dengan demikian, sekeluarnya dari Qom dia telah melakukan perjalanan ke Rey, Astarabad, Gorgan, Nisyabur, Masyhad, Marw, Sarakhs, Ilaq, Samarkand, Farghaneh, Balkh termasuk kota-kota mawara’ al-Nahr, Hamedan, Baghdad, Kufah, Faid, Mekah dan Madinah.

Guru-guru:

Ahmad bin Ali bin Ibrahim bin Hasyim Qommi, Ahmad bin Muhammad bin Isa, Ayahnya, Ali bin Husain bin Musa bin Babawaih Qommi, Muhammad bin Hasan bin Ahmad bin Walid Qommi, Syaikh dan Fakih masyarakat Qom, Muhammad bin Musa bin Mutawakkil.

Karya-karya:

Di antara karya-karyanya: Man La Yahdhuruhu al-Faqih, 'Uyun Akhbar al-Ridha, Al-Khishal dan lain-lainAl-Tauhid, Al-Nubuwwah, Itsbāt al-Washiyyah li Ali as., Itsbāt Khilafatihi, Itsbāt al-Nash 'alaihi, Itsbāat al-Nash ala al-Aimmah, Al-Ma'rifah fi Fadhl al-Nabi wa Amiril Mukminin wa Al-Hasan wa Al-Husain alaihimus salām, Madinah al-'Ilm, 'Ilāl al-Syarayi', Tsawāb al-A'māl

Born

Death

Syaikh Shaduq

Syaikh Shaduq

Born:

Death:

Syaikh Shaduq

Author Books