Buku ini adalah terjemahan dari kitab al-Ikhtisas karya Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin al-Nu'man al-"ukbari al-Baghdadi yang dikenal dengan Syaikh al-Mufid. Ia adalah seorang ulama Syiah 12 Imam yang paling terkenal pada pertengahan abad ke-4 H dan permulaan abad ke-5 H. Ia adalah pendiri ilmu-ilmu ke-Islaman, pendakwah Syiah dan termasuk di antara orang yang menyebarkan fikih Imamiyah. Sebelum masa Syaikh al-Mufid, masyarakat berpegang pada bentuk lahir hadis (baca: Akhbari) dan tidak banyak menggunakan akal dan metode naqli dalam melakukan instinbath (penyimpulan) hukum-hukum syar'i dimana hal ini akan menjadi halangan bagi kesempurnaan ilmu dan kemajuan para ulama. Syaikh al-Mufid memberontak melawan kejumudan penguasa dengan cara menulis buku Ushul Fikih dan mendirikan metode fikih baru. Metode ijtihad ini, adalah jalan tengah antara metode hadis Syaikh Shaduq dan metode deduktif Ibnu Junaid dalam bidang fikih. Pada permulaannya untuk beristinbath hukum ia menulis kitab Al-Tadzkirah fi Ushul Fiqh. Kemudian Sayid Murtadha menulis kitab al-Dzari'ah dan Syaikh Thusi menulis kitab ‘Uddah al-Ushul demi meneruskan langkah gurunya. Tentu saja Syaikh al-Mufid sendiri terilhami metode ini dari gurunya, Ibnu Abi Aqil Amani.

Al-Ikhtisas adalah kumpulan hadis-hadis, salah satu keunggulan kitab ini adalah jalur sanad dan matannya yang masih tidak terputus dengan Rasulullah saw, walaupun terdapat sanad yang diriwayatkan secara marfu'. Bahkan 'Allamah al-Majlisi pengarang kitab Bihar al-Anwar yang hidup enam abad setelahnya banyak merujuk kepada kitab ini.

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Al-Ikhtisas (Edisi Melayu)

Nama Lengkap:

Muhammad bin Muhammad bin Nu'man (terkenal dengan nama Syekh Mufid)

Biografi:

Syekh Mufid adalah salah satu ulama Syiah terkemuka. Ia adalah salah satu pionir dalam menyusun teologi Syi'ah dan prinsip-prinsip fiqih Imami. Salah satu hal yang menunjukkan kedudukannya yang tinggi di kalangan ulama Syi'ah adalah ia mendapat kehormatan menerima tiga surat dari Imam Zaman (semoga Allah mempercepat kemunculannya) selama tiga tahun. Syekh Mufid adalah guru dari, Sayid Murtadha, Syarif Radhi dan Syekh Thusi.

Pendidikan:

Karena ayahnya adalah seorang yang alim dan agamis serta berkecimpung dalam dunia pendidikan, maka ia dijuluki "Ibn al-Mu'allim". Syekh Mufid memulai pendidikannya sejak kecil dan meriwayatkan hadis  dari beberapa perawi sebelum menginjak usia dua belas tahun dan mendengar hadits dari gurunya, Syekh Saduq, sebelum usia dua puluh tahun.

Syekh Mufid mengikuti pelajaran lebih dari tujuh puluh ulama besar. Keseriusannya dalam pendidikan membuatnya menjadi salah satu ulama terkemuka pada masanya di bidang teologi, fikih, dan ushul.

Syekh Mufid tinggal di lingkungan Karkh di Baghdad, yang merupakan pusat Syiah, dan Masjid Bratsa yang terkenal di lingkungan itu, yang masih tersisa dan merupakan tempat suci Syiah, adalah tempat ia mengajar.

Guru-guru:

Muzhaffar bin Muhammad, Abu Yasir, Ibn Junaid Iskafi, Husain bin Ali Bishri, Ali bin Isa Romani, Ja'far bin Muhammad Qawlawaih, Ibn Hamzah Thabari, Ibn Dawud Qumi, Syekh Shaduq.

Karya-karya:

Diantara karya-karyanya: Al-Muqni'ah, Al-Kalam fi Dalail Al-Quran, Awail Al-Maqalat, Masar Asy-Syi'ah, Tashhih Al-I'tiqad, Al-Amali, Al-Mazar, Al-Fushul Al-'Asyroh fi Al-Ghibah, Tafdhil Amir Al-Mu'minin 'Alaihi As-Salam.

&nbsp;

Born

Death

Syaikh Mufid

Syaikh Mufid

Born:

Death:

Syaikh Mufid

Author Books