Inilah himpunan pikiran dan pendapat cemerlang seorang presiden sebuah negara yang secara konsisten terus melakukan perubahan. Apa sesungguhnya karakter pemikiran sang presiden yang merupakan sahabat karib putra Ayatullah Ruhullah Khomeini, Ahmad Khomeini? Ke mana negeri para mullah ini ingin dibawanya? Dan seberapa jauh kah prospek dialog Iran-As mencapai sasarannya?

Sementara para sarjana Harvard seperti Samuel Huntington memperingatkan kita tentang tabrakan peradaban, Mohammad Khatami justru mengingatkan kita tentang kemungkinan dialog peradaban. Buku ini menyuarakan harapan baru di tengah dunia yang berada dalam ketidak pastian budaya.

-Ali A. Marzsui, Institute of G;obal & CUltural Studies, Binghamton Universitu-SUNY

...pemikiran Khatami mencerminkan citra Islam dan revolusi Islam yang mencerahkan serta kukuh, dan lebih terbuka kepada Barat dan gagasan-gagasan baru daripada yang pernah kita saksikan sebelumnya.

-Richard W. Bulliet, Columbia University

...sosok Khatami berhasil memunculkan gerakan yang membangkitkan kegairahan unik di antara para sarjana dan pembuat kebijakan Timur Tengah...

-Judith Miller, The New York Times

Tampilnya filosof-teolog progresif menjadi presiden Iran, tulis the Economist [ada 1997, langsung menandai awal babak baru sejarah politik Iran: era toleransi, keterbukaan, dan semangat progresif..."Era baru masa depan Iran dengan presiden Khatami bak membuka lembaran baru dalam sejarah Iran.: ujar prmimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, Qom, Februari 1998.

&nbsp;

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Membangun Dialog Antar Perbedaan

Nama Lengkap:

Sayid Muhammad Khatami

Riwayat Keluarga:

Ia dilahirkan di kota Ardakan, Provinsi Yazd. Ayahnya adalah Sayid Ruhullah Khatami pendiri sekolah agama Ardakandan merupakan imam salat Jum'at di kota Yazd di tahun-tahun pertama setelah kemenangan revolusi Islam Iran. Ibunya, Sakinah Dhiya'i wafat pada tahun 2015 lalu.

Pendidikan dan Keilmuan:

Sejak usia muda Khatami telah mulai Pendidikan hauzahnya. Kemudian ia melanjutkan studinya di bidang filsafat Barat di universitas Isfahan. Setelah lulus, Khatami melanjutkan jenjang S2 di universitas Tehran, ia mengambil jurusan ilmu Pendidikan. Dua tahun setelahnya, ia Kembali ke kota Qom untuk melanjutkan pelajaran tinggi hauzahnya. DIsamping Bahasa Persia, Khatami juga menguasai Bahasa Arab, Inggris dan Jerman.

Sekitar tahun 1978-1980, dia menjadi ketua pusat keislaman di Hamburg, atas usulan Syahid Mohammad Behesyti. Pusat ini berkembang menjadi pusat kampanye Ketika Imam Khomeini pergi ke Prancis. Ia mewakili Konstitusi Ardakan dan Meibod dalam majelis Parlemen pada tahun 1980. Ia ditunjuk sebagai kepala Institut Kayhan oleh Imam Khomeini pada tahun 1981.

Karya-karya:
<ul>
 	<li>Agama dan Pemikiran dalam Jebakan Otoritarianisme</li>
 	<li>Surat untuk besok</li>
 	<li>Dari dunia kota ke kota dunia</li>
 	<li>Pembawa kebenaran agama</li>
 	<li>Membangun dialog antar perbedaan</li>
 	<li>Islam, Liberty and Development</li>
 	<li>Kota politik</li>
 	<li>Demokrasi</li>
 	<li>Studi Agama, Islam dan Zaman</li>
 	<li>Pembangunan Politik, Pembangunan Ekonomi dan Keamanan,</li>
 	<li>Perempuan dan Pemuda</li>
 	<li>Islam, Ulama dan Revolusi Islam</li>
</ul>
&nbsp;

Born

Death

Mohammad Khatami

Mohammad Khatami

Born:

Mohammad Khatami

Author Books