Pelangi di Persia Menyusuri Eksotisme Iran

Pelangi di Persia Menyusuri Eksotisme Iran

Pelangi di Persia Menyusuri Eksotisme Iran

Publisher :

Pustaka IIman

Publish number :

1

Publication year :

2007

Publish location :

Depok

Number of volumes :

1

ISBN :

978-979-3371-75-1

(1 Votes)

QRCode

(1 Votes)

Pelangi di Persia Menyusuri Eksotisme Iran

8 tahun tinggal di Iran, traveling keliling Iran, penulis buku best seller Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur'an. Dalam perjalanan itu, kami (saya dan keluarga), berjumpa orang-orang Iran dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Kami menyaksikan keanggunan dan keningratan orang-orang Gilan di utara, militansi kesukuan orang-orang Kurdi di Barat, kehangatan nyala api orang-orang Majusi di Timur, hingga keramahan khas orang-orang etnis Arab di selatan Iran. Desa kuno berusia 5000 tahun di Abyaneh, kebun-kebun mawar yang air sulingan bunganya dipakai untuk mencuci Ka'bah, kebun teh di pinggir laut Kaspia, puing-puing perang di Khurramshahr, kuil sesembahan orang Persia kuno di pedalaman Shoush, kota kuno di Shoustar yang pernah diperebutkan pada era Khalifah Umar bin Khattab, masjid kaum Sunni di Sanandaj dengan beranda tuanya yang tenang, pegunungan Zagros yang membuat nafas tertahan, dan puing istana Persepolis yang menjadi bukti kemegahan peradaban Persia Kuno, adalah di antara keeksotisan Iran yang kami saksikan dalam perjalan itu. Perjalanan mengelilingi Iran hanya dilakukan dalam rentang waktu dua bulan. Namun, yang tertuang di buku ini sejatinya adalah catatan tentang warna-warni pelangi yang selama delapan tahun saya saksikan di Iran. Semoga Anda pun menikmatinya. - Penulis dalam pengantar buku ini "Perjalanan Dina ke berbagai wilayah Iran yang sangat beragam itu membuka mata kita tentang latar belakang kultur/budaya yang sangat beragam di Iran, kesukuan/etnisitas, agama, sejarah, bahkan modernitas dan gaya hidup orang-orangnya, di kota maupun di desa-desa di pegunungan. Keindahan Negara Iran juga digambarkan dengan saksama, menggoda kita untuk berangan-angan pergi ke sana pada suatu ketika." - Sirikit Syah, penulis dan pengamat media (Pendiri Lembaga Konsumen Media-MediaWatch)