Puncak Kefasihan Nahjul Balaghah

Puncak Kefasihan Nahjul Balaghah

Puncak Kefasihan Nahjul Balaghah

Publisher :

PENERBIT LENTERA

Number of volumes :

1

ISBN :

979-8880-31-5

(0 Votes)

QRCode

(0 Votes)

Puncak Kefasihan Nahjul Balaghah

Diantara keempat sahabat Rasulullah Sallalahu Alaihi was salaamnan bergelar Khulafa’ ar-Rasyidun, Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khattab, Usman bin Affan dan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib. Maka hanya Ali Bin Abi Thalib lah yang meninggalkan buku untuk kita. Buku yang menjadi buah karya Ali Bin Abi Thalib, bukan hanya isinya yang bernas dengan berisi multi disiplin ilmu yang ditinggalkannya, seperti soal-soal individu, sosial dan hubungan antar manusia. Tetapi, bahasa yang digunakannya, dengan bahasa yang sangat mengagumkan. Demikian tingginya isi kitab warisan sayidina Ali Bin Abi Thalib, yang disusun oleh Sayid Syarif Radhi (ulama terkemuka di bidang sastra dan Fiqih abad 4 H), hingga dianggap sebagai warisan umat setelah Al-Qur’an dan Hadist nabi. Dalam kitab Najh al-Balagah begitu komplet masalah dibahas secara tuntas. Mulai dari Tauhid, tentang sifat-sifat Tuhan, fiqih, tafsir, hadist, metafisika, profetologi, imamah, etika, filsafat, social, sejarah, politik, administrasi, hak dan kewajiban warga, sains, retorika, puisi, literature dll. Seluruhnya dipaparkan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan susunan bahasa yang indah. Karenanya, Buku Najh al-Balagah pantas jika dinamakan sebagai buku Puncak Kefasihan. Nahjul Balaghah merupakan kitab yang berisi khotbah, surat dan ucapan-ucapan Ali bin Abi Thalib yang penuh makna dan hikmat. Demikian tingginya, nilai khotbah yang disampaikan oleh Abi bin Abi Thalib, hingga satu abad kemudian setelah berpulangnya Sayidina Ali, khotbah-khotbah itu menjadi kajian yang tak habis-habisnya, disitir dalam banyak khotbah, dipelajari dalam filsafat tauhid, dijadikan pembangkit watak mulia, mengarahkan pada arah takwa, pada kebenaran dan keadilan. Sebagai seni berretorika, seni berbahasa dan bahan kajian mendalam tentang nilai kandungan sastra yang dikandungnya. Bahkan, diyakini bahwa ilmu nahu syaraf dilahirkan dari buah karya Ali Bin Abi Thalib ini. Seluruh kandungan Najh al-Balagah terdiri dari 239 khotbah dan 79 surat. Seorang Ibn Atsir (606 H.) seorang perawi hadist dan pakar tentang kata dan kosa kata, dalam kitabnya “an-Nihayah Wal Bidayah” Kitab sejarah dan makna kata-kata sulit dari al-Qur’an dan hadist, membahas panjang lebar tentang kandungan Najh al-Balagah. Beliau mengatakan bahwa sejauh berkaitan dengan sisi komprehensifnya, kata-kata Ali Bin Abi Thalib, hanya dibawah al-Qur’an.