Suhrawardi: Kritik Falsafah Peripatetik
Suhrawardi: Kritik Falsafah Peripatetik
Author :
Editor :
Publisher :
Publish number :
1
Publication year :
2005
Publish location :
Yogyakarta
Number of volumes :
1
ISBN :
979-8451-19-8
(0 Votes)
(0 Votes)
Suhrawardi: Kritik Falsafah Peripatetik
Buku yang ada di hadapan pembaca ini mencoba mengkaji dan mengeksplorasi pemikiran dan gagasan Suhrawardi, khususnya terkait dengan berbagai kritik yang ia lancarkan terhadap metode, konsep, sekaligus bangunan pemikiran falsafah peripatetik. Ada banyak sisi yang menjadi sasaran kritik Suhrawardi yang dieksplorasi di dalam buku ini, yakni menyangkut persoalan epistimologi, ontologi, dan juga kosmologi. Langkah dan juga sikap yang ditempuh Suhrawardi dalam mempelajari dan menyikapi ajaran-ajaran para filsuf peripatetik memang berbeda dengan kebanyakan filsuf muslim generasi awal. seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn SIna, dan Ibn Rusyd. Ketika para filsuf generasi awal ramai-ramai mengikuti logika Aristoteles, Suhrawardi justru melontarkan kritik terhadap lemahnya logika di dalam menemukan kebenaran. Begitu juga ketika hampir seluruh ajaran filsuf Yunani diadopsi oleh para filsuf muslim, Suhrawardi justru melontarkan kritik tajam terhadap ajaran para filsuf Yunani tersebut, bahkan juga terhadap para filsuf peripatetik muslim yang berusaha menampilkan falsafah Yunani dengan baju Islam. Di dalam buku ini, selain melakukan kritik tajam terhadap bangunan pemikiran falsafah peripatetik, Suhrawardi juga menawarkan sebuah konsep baru yang disebut teosofi. Teosofi Suhrawardi pada hakikatnya merupakan modifikasi dan terobosan pemikiran baru antara latihan intelektual teoritik melalui falsafah dan pemurnian hati melalui tasawuf. Dengan konsep barunya itu, Suhrawardi berharap bisa menghadirkan sebuah metode yang bisa digunakan oleh seseorang yang ingin menemukan/mencapai kebenaran sejati. Sebab, menurut Suhrawardi kebenaran sejati tidak mungkin bisa dicapai oleh para filsuf yang hanya mengandalkan olah pikir melalui falsafah atau oleh para sufi yang hanya mengandalkan olah rasa melalui tasawuf. Selamat menikmati.