Selamat datang wahai Ramadhan yang penuh berkah. Semoga taufik dan inayah Allah senantiasa dicurahkan kepada kita semua agar kita dapat mengisi hari-hari di bulan Ramadhan yang mulia ini dengan puasa dan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan Qiyam al-Lail dan Tilawah al-Quran serta menghiasinya dengan perangai-perangai yang mulia.

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

View

Puasa & Zakat Fitrah: Fatwa Ayatullah Khomeini, Ayatullah Ali Khamene'i

Hardware peperangan adalah kekuatan aparatus atau perangkat militer, termasuk taktik dan strategi di kancah perang fisik. Target yang dibidiknya adalah fisik manusia yang menjadi musuhnya. Sementara software-nya adalah kebudayaan dengan targetnya berupa kesadaran manusia.

Makna dan maksud perang budaya adalah saat suatu kekuatan budaya, politik, atau ekonomi (yang umumnya hegemonik) melakukan serangan atau teror halus terhadap prinsip-prinsip dan undur-unsur kebudayaan lain.

Efek perang budaya dapat berlanjut dari generasi ke generasi, dan umumnya berlangsung tanpa sadar, bahkan menyenangkan korbannya!

Perang Kebudayaan

Buku yang dihimpun dari karya dua penulis, Sayid Murtadha Askari (pakar sejarah) dan Sayid Ali Khamenei, mengawali pembahasannya dari tataran konsep rabb dan ilah serta implikasinya terhadap masyarakat Islam. Menurut penulis, para Imam Ahlulbait berperan besar dalam mengoreksi sejumlah kesalahan dalam memahami Islam. Salah satu kesalahan yang diperbaiki adalah pemisahan antara agama dan politik. Mungkin pertanyaannya adalah politik yang seperti apakah yang diinginkan oleh Islam? Sebagai studi umum buku ini pantas untuk ditelaah oleh siapapun yang menginginkan pencerahan pemikiran.

&nbsp;

Para Pengawal Agama: Sumbangsih Imam Ahlulbait Terhadap Pemerintahan Islam

Sebenarnya, apa makna sabar? Dan kapan kitaseharusnya berlaku sabar? Karena, jangan-jangan ketika kita bersabar, justru merugikan kita.

Berdasarkan hadis, kesabaran berarti ketahanan seseorang di jalan menuju kesempurnaan jiwanya. Namun, kesabaran sering disalahartikan, yaitu dianggap sebagai sikap toleran yang ditunjukkan ketika dihadapkan pada kondisi yang tidak menyenangkan. Padahal, kita sadar bahwa sikap toleran tidak sama dengan sabar, ni;ai sabar ajuh lebih tinggi dan mulia.

Demikian, dengan jitu dan dengan bahasa yang mudah dipahami, buku ini mengulas tuntas makna sabar, jenis-jenis kesabaran, dan segala hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari, yang memang sering memaksa kita untuk melatih dan menghiasi diri dengan kesabaran.

&nbsp;

Menghiasi Iman dengan Sabar

Tauhid adalah pesan utama yang disampaikan oleh para nabi dan utusan Tuhan. Ajaran tauhid, dalam berbagai dimensinya, tentunya memiliki sejumlah konsekuensi dan implikasi yang semestinya dijalankan oleh para penganutnya. Ajaran tauhid yang disampaikan setiap nabi seringnya mendapatkan respon yang berbeda dari umat para nabi tersebut. Kadang mereka malah tidak mengapresiasi kemunculan para utusan Ilahi tersebut dengan cara yang seharusnya.

Bagaimana halnya dengan tauhid yang diajarkan oleh Rasulullah? Dan, apa respon umat terhadap kemunculan Nabi terakhir ini?

Dua tema inilah yang didedah secara kritis oleh Sayid Ali Khamenei dalam buku ini. Kuliah-kuliah beliau yang disampaikan sewaktu masih menjabat Presiden Republik Islam Iran di depan punlik masih tetap menawarkan elan vital terhadap reformasi dan trasformasi sebuah masyarakat.

Dengan menunjuk pada sejumlah khotbah Imam Ali bin abi Thalib dalam Nahj al-Balaghah, dengan tema tauhid dan kenabian yang diusungnya, Imam Khamenei, panggilan akrab beliau, berhasil membawa chemistry ke masyarakat Muslim dan dunia di saat mereka mengalami disorientasi kepemimpinan.

&nbsp;

Mendaras Tauhid Mengejar Kenabian

Shalat dan doa merupakan komunikasi paling intim antara manusia dan Tuhan, antara makhluk dan sang pencipta. Shalat melimpahkan kelezatan dan ketenangan kepada hati yang lelah, resah dan gelisah, sekaligus merupakan hakikat penyucian batin dan pancaran cahaya bagi jiwa manusia.

Ia sebuah komitmen, motivasi untuk bertindak, penyerahan diri, dan pemakluman untuk berserah diri -dengan cara yang paling tulus, jauh dari tipu daya dan angan-, untuk mengingkari segala macam kejahatan dan kebobrokan, dan pada saat bersamaan untuk menegaskan segala kebaikan dan keindahan. Ia sebuah program menemukan jati diri.

Mengapa shalat dipandang sebagai kewajiban paling penting dan utama? Mengapa shalat dilukiskan sebagai fondasi dan dasar keimanan? Kenapa tanpa shalat tak ada amal yang dapat diterima? MAri kita temukan jawabannya dalam buku ini.

&nbsp;

&nbsp;

Jangan Sia-siakan Shalatmu

Dalam buku ini, Sayid Ali Khamenei, seorang pemimpin Revolusi Islam Iran, mencoba memberikan fatwa-fatwanya dengan kritikan-kritikan pedas terhadap AS, Israel dan para sekutunya, dalam pergolakan dunia perpolitikan Timur Tengah. Buku ini sangat layak untuk dimiliki semua lapisan masyarakat, trutama mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, para pemerhati perpolitikan Timur Tengah dan pemerhati masalah kemanusiaan.

Kiranya buku ini bisa menjadi tambahan vitamin bagi wacana wawasan kita. Semoga bermanfaat.

&nbsp;

Fatwa-fatwa Sayid Ali Khamenei Terhadap AS, Israel dan Sekutunya

Ayatullah Sayyid Ali Husaini Khamenei lahir pada tanggal 19 April 1939 M di kota Masyhad, Iran.

Riwayat keluarga:

Ayah Ayatullah Khamenei bernama Sayyid Jawad Khamenei (w. 1986) juga merupakan salah satu ulama dan mujtahid di zamannya yang lahir di kota Najaf dan di masa kecil, ia ikut bersama keluarganya berhijrah ke kota Tabriz. Sekitar tahun 1336 H, ia pindah ke kota Masyhad. Ibu Mir Damadi (w. 1986) yang merupakan ibunda Ayatullah Khamenei merupakan seorang wanita yang zuhud, komitmen dengan hukum-hukum syariat dan tindakan amar makruf dan nahi munkar serta menguasai Al-Quran, hadis, sejarah dan sastra. Datuk besar Ayatullah Khamenei bernama Sayyid Muhammad Huseini Tafreshi, nasab dan keturunannya sampai kepada para Sayyid Afthasi. Silsilah keturunan para datuknya sampai kepada Sultan al-Ulama Ahmad yang terkenal dengan Sultan Sayyid Ahmad, yang melalui lima generasi sampai kepada Imam Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib As.

Pendidikan:

Sayyid Ali Khamenei memulai proses belajarnya pada umur empat tahun di Maktab Khaneh dengan mempelajari Al-Quran. Berbarengan dengan masa sekolah menengah pertamanya, ia juga mulai mempelajari qira’ah dan tajwid dari para qori di kota Masyhad. Di akhir-akhir masa sekolah menengah pertama, ia sudah mulai memasuki masa mukadimah hauzah. Kemudian melanjutkan pendidikan ilmu-ilmu Islam di Madrasah Salman Khan setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama. Pada tahun 1955, ia sudah mulai belajar Bahstul Kharij bersama Ayatullah Sayyid Muhammad Hadi Milani. Pada tahun 1957. ia bersama keluarga berangkat menuju kota Najaf dan mengikuti pelajaran-pelajaran para guru besar di Hauzah Ilmiyah Najaf, akan tetapi disebabkan sang ayah tidak mau berlama-lama di kota tersebut, ia pun mengikuti sang ayah kembali ke kota Masyhad. Pada tahun 1958, ia berangkat ke kota Qom untuk melanjutkan pendidikannya.

Guru-guru:

Ayatullah Sayyid Jawad Khamenei , Ayatullah Sayyid Muhammad Hadi Milani, Ayatullah Hajj Aqha Husein Burujerdi, Imam Khomeini, Allamah Thabathabai.

Karya-karya:

Di antara karya-karyanya adalah Empat Buku Utama Ilmu Rijal (Chahar Kitab Asli Ilmu Rijal), Sistem Pemikiran Universal (Tarh-e Kulli Andisheh Islami dar Quran), Pemimpin Sejati (Pishwa-e Sadeq), Dari Kedalaman Salat (Az Zerafat-e Namaz), Kesabaran (Sabr), Ruh Tauhid meniadakan pengabdian Selain Allah (Ruh Tauhid Nafiy Ubudiyat Ghair Khud).

Ali Khamenei

Born:

Ali Khamenei

Author Books