Menghiasi Iman dengan Sabar

Menghiasi Iman dengan Sabar

Menghiasi Iman dengan Sabar

Editor :

Yudi

Interpreter :

Ali bin Yahya

Publisher :

Pustaka Zahra

Publish number :

Pertama

Publication year :

2003

Publish location :

Jakarta

Number of volumes :

1

ISBN :

979-3249-10-2

(1 Votes)

QRCode

(1 Votes)

Menghiasi Iman dengan Sabar

Sabar bukan hanya kemampuan menahan diri, tetapi inti dari seluruh perjalanan iman. Dalam Menghiasi Iman dengan Sabar, Ayatullah Ali Khamenei mengajak pembaca memahami sabar sebagai kekuatan spiritual yang menghiasi dan mengukuhkan keimanan. Buku ini menyingkap dimensi sabar yang lebih luas — bukan sekadar pasif menghadapi ujian, melainkan aktif dalam membentuk keteguhan moral, sosial, dan spiritual seorang mukmin.

Tentang Buku

Buku ini merupakan kumpulan ceramah dan refleksi Ayatullah Khamenei tentang hakikat sabar dalam pandangan Al-Qur’an dan Ahlulbait (ʿa). Ia menafsirkan sabar sebagai pondasi seluruh amal saleh, kunci kemenangan dalam perjuangan, dan syarat bagi kebahagiaan sejati. Dengan bahasa yang lembut namun penuh kekuatan, penulis menghubungkan ajaran klasik Islam dengan realitas kehidupan modern, menjadikan sabar bukan sekadar konsep, tetapi gaya hidup seorang beriman.

Apa yang Akan Anda Temukan

  • Makna sabar menurut Al-Qur’an dan hadis.

  • Hubungan antara sabar, iman, dan jihad spiritual.

  • Peran sabar dalam menghadapi kesulitan hidup dan ujian zaman.

  • Contoh keteladanan para nabi dan Imam Ahlulbait (ʿa) dalam sabar.

  • Cara membangun karakter sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Tentang Penulis

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei adalah ulama dan pemikir besar kontemporer asal Iran, penerus tradisi keilmuan dan spiritualitas Imam Khomeini. Karya-karyanya menggabungkan kedalaman tafsir, kekuatan moral, dan kepekaan sosial. Beliau dikenal karena pandangannya yang menekankan pentingnya kesabaran, ilmu, dan tanggung jawab dalam membangun masyarakat beriman.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi siapa pun yang ingin memperkuat keimanan melalui latihan sabar, menjadikan ujian hidup sebagai sarana penyucian diri, dan memahami sabar bukan sebagai kelemahan, tetapi sebagai mahkota bagi orang-orang beriman.