<p data-start="202" data-end="735">Di tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat, posisi perempuan sering kali menjadi medan tarik-menarik antara tradisi dan modernitas. <em data-start="340" data-end="366">Harapan Wanita Masa Kini</em> menghadirkan suara reflektif dan menggugah dari Dr. Ali Syariati, seorang pemikir Islam modern yang melihat perempuan bukan sekadar simbol sosial, tetapi pilar utama peradaban manusia. Buku ini menantang pandangan sempit tentang peran perempuan, dan mengajak pembaca menemukan kembali makna kebebasan, martabat, dan spiritualitas perempuan dalam cahaya ajaran Islam.</p>

<h3 data-start="737" data-end="755">Tentang Buku</h3>
<p data-start="756" data-end="1302">Dalam <em data-start="762" data-end="788">Harapan Wanita Masa Kini</em>, Ali Syariati mengupas secara kritis konsep wanita dalam sejarah peradaban, membandingkan pandangan Barat modern dan tradisi Timur, serta menempatkan Islam sebagai jalan tengah yang memuliakan perempuan melalui ilmu, kesadaran, dan tanggung jawab. Dengan gaya khasnya yang retoris dan mendalam, Syariati menekankan bahwa perempuan ideal bukanlah bayangan budaya patriarkal atau hasil revolusi sosial Barat, melainkan pribadi merdeka yang sadar akan misinya sebagai manusia beriman dan agen perubahan masyarakat.</p>

<h3 data-start="1304" data-end="1336">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1337" data-end="1747">
 	<li data-start="1337" data-end="1422">
<p data-start="1339" data-end="1422">Analisis historis dan filosofis tentang posisi perempuan dalam peradaban manusia.</p>
</li>
 	<li data-start="1423" data-end="1506">
<p data-start="1425" data-end="1506">Kritik terhadap pandangan materialistik dan sekular terhadap emansipasi wanita.</p>
</li>
 	<li data-start="1507" data-end="1568">
<p data-start="1509" data-end="1568">Penjelasan tentang konsep kebebasan sejati menurut Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1569" data-end="1656">
<p data-start="1571" data-end="1656">Pemikiran Syariati tentang peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan sejarah.</p>
</li>
 	<li data-start="1657" data-end="1747">
<p data-start="1659" data-end="1747">Seruan bagi perempuan Muslim untuk membangun kesadaran diri dan tanggung jawab sosial.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1749" data-end="1770">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1771" data-end="2136">Dr. Ali Syariati (1933–1977) adalah cendekiawan dan sosiolog Islam asal Iran yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan intelektual Islam modern. Karya-karyanya memadukan semangat revolusioner, humanisme Qur’ani, dan kedalaman spiritual. Pemikirannya berpengaruh luas di dunia Islam, terutama dalam membangkitkan kesadaran sosial dan spiritual generasi muda Muslim.</p>

<h3 data-start="2138" data-end="2162">Tentang Penerjemah</h3>
<p data-start="2163" data-end="2409">M. Hashem adalah penerjemah yang aktif memperkenalkan karya-karya pemikir besar dunia Islam ke dalam bahasa Indonesia. Terjemahannya atas karya Syariati dikenal karena mampu mempertahankan kekuatan retoris dan kedalaman makna dari teks aslinya.</p>

<h3 data-start="2411" data-end="2437">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2438" data-end="2695">Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami peran perempuan dalam Islam secara filosofis dan humanistik—bagi mahasiswa, peneliti, aktivis, dan siapa pun yang mencari pandangan Islam yang adil, rasional, dan membebaskan tentang perempuan masa kini.</p>

Author

Editor

Interpreter

Common title

Number of volumes

Persian Title

Publish location

Publication year

Publish number

Publisher

Qr Code

Sect

Scholar

ISBN

Source

Translated

Is this post suggested?

Rate

View

Votes

Harapan Wanita Masa Kini

<p data-start="317" data-end="648"><em data-start="317" data-end="646">Hubungan antara Sunnah dan Syi‘ah sering kali diselimuti oleh kabut prasangka, kesalahpahaman, dan konstruksi wacana yang tidak berdasar. Buku ini berupaya membongkar rekayasa intelektual di balik polemik yang telah berlangsung berabad-abad, serta mengembalikan diskusi ke wilayah ilmiah yang jernih dan berbasis fakta sejarah.</em></p>

<h3 data-start="650" data-end="668">Tentang Buku</h3>
<p data-start="669" data-end="1022"><em data-start="669" data-end="709">Polemik Sunnah Syi’ah: Sebuah Rekayasa</em> merupakan terjemahan dari karya berbahasa Arab <em data-start="757" data-end="800">Al-Sunnah wa al-Syiʿah: Dujjah Muftaʿalah</em> (edisi Muḥarram 1404 H) karya Dr. ʿIzzuddīn Ibrāhīm. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Shohibul Aziz dan disunting oleh Abdullah Beik serta Firdaus, buku ini diterbitkan oleh <em data-start="987" data-end="1019">Yayasan Pesantren Islam (YAPI)</em>.</p>
<p data-start="1024" data-end="1443">Melalui pendekatan dokumentatif, Dr. Ibrāhīm menelusuri asal-usul ketegangan antara dua mazhab besar Islam, menilai kembali sumber-sumber rujukan klasik, dan menunjukkan bagaimana sebagian narasi yang populer ternyata merupakan hasil rekayasa politik maupun kesalahpahaman teologis. Buku ini tidak hanya mengulas persoalan historis, tetapi juga mendorong terciptanya dialog keilmuan yang sehat dan saling menghormati.</p>

<h3 data-start="1445" data-end="1473">Yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1474" data-end="1967">
 	<li data-start="1474" data-end="1565">
<p data-start="1476" data-end="1565">Analisis ilmiah terhadap akar polemik antara Sunni dan Syi‘ah dalam sejarah Islam awal.</p>
</li>
 	<li data-start="1566" data-end="1660">
<p data-start="1568" data-end="1660">Kajian kritis terhadap sumber-sumber klasik yang menjadi dasar perbedaan pandangan mazhab.</p>
</li>
 	<li data-start="1661" data-end="1780">
<p data-start="1663" data-end="1780">Penjelasan tentang faktor politik dan sosial yang memengaruhi pembentukan persepsi terhadap masing-masing kelompok.</p>
</li>
 	<li data-start="1781" data-end="1878">
<p data-start="1783" data-end="1878">Upaya penulis untuk mengoreksi tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar terhadap komunitas Syi‘ah.</p>
</li>
 	<li data-start="1879" data-end="1967">
<p data-start="1881" data-end="1967">Seruan untuk membangun jembatan pemahaman berbasis ilmu, bukan emosi atau prasangka.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1969" data-end="1990">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1991" data-end="2353">Dr. ʿIzzuddīn Ibrāhīm adalah seorang cendekiawan Muslim yang dikenal karena kajiannya dalam bidang sejarah Islam dan hubungan antarmazhab. Melalui karya ini, ia berusaha menempatkan perbedaan teologis antara Sunni dan Syi‘ah dalam kerangka rasional dan ilmiah, serta menyerukan pembacaan ulang terhadap narasi sejarah yang telah membentuk citra kedua kelompok.</p>

<h3 data-start="2355" data-end="2381">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2382" data-end="2677">Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, peneliti, dan pembaca umum yang ingin memahami hubungan antara Sunni dan Syi‘ah secara objektif dan berbasis ilmiah. Cocok bagi mereka yang tertarik pada studi sejarah Islam, dialog antarmazhab, dan upaya rekonsiliasi pemikiran dalam dunia Islam kontemporer.</p>

Polemik Sunnah-Syi'ah Sebuah Rekayasa

<p data-start="238" data-end="651">Buku <em data-start="243" data-end="268">Pengantar Menuju Logika</em> merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari karya terkenal ulama dan filsuf Muslim kontemporer, Murtadha Muthahhari, yang berjudul asli <em data-start="404" data-end="444">Asynai ba ʿUlume Islami: Duruse Mantig</em> (<em data-start="446" data-end="491">Pengantar Ilmu-ilmu Islam: Pelajaran Logika</em>). Buku ini memberikan pemahaman dasar tentang ilmu logika dalam tradisi pemikiran Islam dan perannya dalam membentuk cara berpikir yang benar dan sistematis.</p>

<h3 data-start="653" data-end="675">Tentang Buku Ini</h3>
<p data-start="676" data-end="1219">Dalam karya ini, Muthahhari menjelaskan prinsip-prinsip logika Aristotelian dan pengembangannya dalam khazanah filsafat Islam. Ia menekankan bahwa logika bukan sekadar teori berpikir, tetapi alat penting untuk memahami ajaran agama secara rasional dan menghindari kesalahan penalaran.<br data-start="960" data-end="963" />Terjemahan ini dilakukan oleh Ibrahim Husein Al-Habsyi dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta disunting oleh Saleh Baqir. Penerbitannya dilakukan oleh Yayasan Pesantren Islam, Bangil, pada cetakan pertama bulan Rajab 1415 H (Desember 1994 M).</p>

<h3 data-start="1221" data-end="1254">Apa yang Akan Anda Pelajari</h3>
<ul data-start="1255" data-end="1629">
 	<li data-start="1255" data-end="1334">
<p data-start="1257" data-end="1334">Pemahaman tentang pengertian logika dan kedudukannya dalam ilmu-ilmu Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1335" data-end="1416">
<p data-start="1337" data-end="1416">Konsep dasar logika seperti <em data-start="1365" data-end="1375">taṣawwur</em> (pengertian) dan <em data-start="1393" data-end="1401">taṣdīq</em> (penegasan).</p>
</li>
 	<li data-start="1417" data-end="1471">
<p data-start="1419" data-end="1471">Jenis-jenis proposisi dan bentuk-bentuk silogisme.</p>
</li>
 	<li data-start="1472" data-end="1543">
<p data-start="1474" data-end="1543">Peranan logika dalam menghindarkan manusia dari kesalahan berpikir.</p>
</li>
 	<li data-start="1544" data-end="1629">
<p data-start="1546" data-end="1629">Hubungan antara logika dan filsafat Islam dalam mengembangkan pemikiran rasional.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1631" data-end="1652">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1653" data-end="2017">Murtadha Muthahhari adalah seorang ulama, pemikir, dan filsuf besar Iran yang dikenal luas di dunia Islam. Ia merupakan murid dari Allamah Ṭabāṭabāʾī dan Imam Khomeini, serta dikenal karena kemampuannya menjembatani tradisi keilmuan klasik dengan tantangan intelektual modern. Karya-karyanya banyak dijadikan rujukan di bidang filsafat, teologi, dan etika Islam.</p>

<h3 data-start="2019" data-end="2045">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2046" data-end="2220">Buku ini ditujukan bagi mahasiswa teologi, santri, serta siapa pun yang ingin memahami dasar-dasar logika Islam dan cara berpikir yang benar dalam mempelajari ajaran agama.</p>

Pengantar Menuju Logika

<p data-start="288" data-end="762">Buku <em data-start="293" data-end="331">Metode Alternatif Memahami Al-Qur’an</em> karya <strong data-start="338" data-end="359">Bi Aazaar Syirazi</strong> menawarkan cara pandang baru dalam memahami wahyu Ilahi. Penulis menantang pembacaan yang hanya bersifat tekstual dan mengajak umat Islam untuk mengkaji Al-Qur’an melalui pendekatan yang menyeluruh — menggabungkan rasionalitas, konteks sejarah, dan pengalaman spiritual. Dengan demikian, Al-Qur’an tidak sekadar menjadi kitab bacaan, tetapi sumber dinamis bagi pembentukan akal, moral, dan peradaban.</p>

<h3 data-start="764" data-end="786">Tentang Buku Ini</h3>
<p data-start="787" data-end="1477">Karya ini dibuka dengan <strong data-start="811" data-end="851">prakata oleh Ustadz Husein Al-Habsyi</strong>, seorang ulama pembaharu yang menekankan pentingnya keterbukaan intelektual dalam studi keislaman. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh <strong data-start="1005" data-end="1020">Abu Ibrahim</strong> dari naskah asli berbahasa Persia, dan diterbitkan oleh <strong data-start="1077" data-end="1118">Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil</strong>.<br data-start="1119" data-end="1122" />Melalui gaya penulisan yang sistematis dan argumentatif, Syirazi menjelaskan bahwa memahami Al-Qur’an membutuhkan keseimbangan antara pendekatan ilmiah dan penghayatan batin. Ia menguraikan berbagai metode tafsir — klasik maupun kontemporer — serta menunjukkan bagaimana pendekatan filosofis dan rasional dapat memperkaya pemahaman makna ayat-ayat suci.</p>

<h3 data-start="1623" data-end="1656">Apa yang Akan Anda Pelajari</h3>
<ul data-start="1657" data-end="2056">
 	<li data-start="1657" data-end="1743">
<p data-start="1659" data-end="1743">Perbandingan antara metode tafsir tradisional dan pendekatan rasional kontekstual.</p>
</li>
 	<li data-start="1744" data-end="1834">
<p data-start="1746" data-end="1834">Prinsip dasar dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai tujuan moral dan sosialnya.</p>
</li>
 	<li data-start="1835" data-end="1894">
<p data-start="1837" data-end="1894">Tantangan hermeneutika Islam dalam memahami teks wahyu.</p>
</li>
 	<li data-start="1895" data-end="1967">
<p data-start="1897" data-end="1967">Hubungan antara akal, pengalaman spiritual, dan pemahaman keagamaan.</p>
</li>
 	<li data-start="1968" data-end="2056">
<p data-start="1970" data-end="2056">Gagasan Syirazi tentang peran Al-Qur’an sebagai pedoman dinamis bagi manusia modern.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="2058" data-end="2079">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="2080" data-end="2489"><strong data-start="2080" data-end="2101">Bi Aazaar Syirazi</strong> adalah seorang cendekiawan Muslim asal Iran yang dikenal karena kontribusinya di bidang tafsir tematik dan metodologi studi Al-Qur’an. Pemikirannya menonjol karena menggabungkan analisis filosofis dengan kesetiaan pada sumber keagamaan klasik. Ia berupaya membangun jembatan antara tafsir rasional dan spiritualitas, sehingga pemahaman terhadap wahyu tidak kehilangan dimensi ilahinya.</p>

<h3 data-start="2491" data-end="2517">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2518" data-end="2746">Buku ini ditujukan bagi para pelajar tafsir, peneliti studi Islam, pendakwah, dan siapa pun yang ingin memperdalam cara berpikir kritis dan reflektif dalam memahami Al-Qur’an sebagai sumber utama kehidupan dan peradaban Islam.</p>

Metode Alternatif Memahami Al-Quran

<p data-start="514" data-end="870">Apakah ibadah hanya sekadar gerakan dan bacaan ritual, ataukah ia memiliki makna yang lebih dalam bagi kehidupan manusia? Makna Ibadah menyingkap dimensi rasional dan spiritual dari ibadah dalam Islam, mengajarkan bahwa setiap sujud, doa, dan amal adalah bagian dari perjalanan manusia menuju kesempurnaan dan kebebasan sejati.</p>

<h3 data-start="877" data-end="895">Tentang Buku</h3>
<p data-start="896" data-end="1295">Buku ini merupakan terjemahan dari karya reflektif Sayyid Muḥammad Bāqir al-Ṣadr, <em data-start="978" data-end="1003">A Central Look at Rites</em>, yang membahas esensi ibadah dari sudut pandang teologis dan filosofis. Penulis menolak pandangan yang memandang ibadah semata-mata sebagai kewajiban formal, dan mengajak pembaca melihatnya sebagai sarana pendidikan rohani dan sosial yang membentuk manusia paripurna (<em data-start="1272" data-end="1291">al-insān al-kāmil</em>).</p>
<p data-start="1297" data-end="1654">Dengan gaya argumentatif yang khas, al-Ṣadr menjelaskan bagaimana ibadah menyatukan dimensi akal dan hati, serta menjadi titik temu antara kehendak manusia dan kehendak Ilahi. Ia menegaskan bahwa ibadah sejati bukanlah bentuk pengasingan diri dari dunia, melainkan cara untuk menata kehidupan dengan nilai-nilai ilahiah yang melahirkan keadilan dan cinta.</p>

<h3 data-start="1661" data-end="1693">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1694" data-end="2105">
 	<li data-start="1694" data-end="1764">
<p data-start="1696" data-end="1764">Penjelasan filosofis tentang hakikat ibadah dalam pandangan Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1765" data-end="1836">
<p data-start="1767" data-end="1836">Hubungan antara ritual keagamaan dan pembentukan kepribadian moral.</p>
</li>
 	<li data-start="1837" data-end="1926">
<p data-start="1839" data-end="1926">Pandangan Qur’ani tentang ibadah sebagai jalan menuju kebebasan spiritual dan sosial.</p>
</li>
 	<li data-start="1927" data-end="2023">
<p data-start="1929" data-end="2023">Analisis tentang fungsi ibadah dalam memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan dan sesamanya.</p>
</li>
 	<li data-start="2024" data-end="2105">
<p data-start="2026" data-end="2105">Refleksi tentang bagaimana ibadah membentuk masyarakat yang adil dan beradab.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="2112" data-end="2133">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="2134" data-end="2598">Sayyid Muḥammad Bāqir al-Ṣadr (1935–1980) adalah seorang ulama, filsuf, dan ekonom Islam terkemuka asal Najaf, Irak. Ia dikenal melalui karya-karya monumental seperti <em data-start="2301" data-end="2314">Falsafatunā</em> (“Filsafat Kita”) dan <em data-start="2337" data-end="2349">Iqtisādunā</em> (“Ekonomi Kita”), yang menampilkan pendekatan rasional terhadap teologi, etika, dan sistem sosial Islam. Sebagai seorang pemikir revolusioner, al-Ṣadr menekankan bahwa ibadah dan akidah harus menjadi kekuatan pembebas bagi manusia dan masyarakat.</p>

<h3 data-start="2605" data-end="2631">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2632" data-end="2934">Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami makna ibadah secara mendalam—bukan sekadar sebagai ritual, tetapi sebagai sistem pendidikan spiritual dan moral. Cocok bagi mahasiswa, pengkaji Islam, serta siapa pun yang ingin menjadikan ibadah sebagai sarana penyucian diri dan pembebasan sosial.</p>

Makna Ibadah

<p data-start="167" data-end="652">Ilmu dalam Islam bukan sekadar sarana untuk memahami dunia, tetapi jalan menuju pengenalan terhadap Sang Pencipta. Dalam <em data-start="288" data-end="316">Kedudukan Ilmu dalam Islam</em>, Sayyid Muhammad Suhufi menggali hakikat pengetahuan sebagai anugerah Ilahi yang membimbing manusia menuju kesempurnaan moral dan spiritual. Buku ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah yang menghubungkan akal dengan iman, dan bahwa masyarakat yang berilmu adalah pondasi bagi tegaknya peradaban Islam yang adil dan beradab.</p>

<h3 data-start="654" data-end="672">Tentang Buku</h3>
<p data-start="673" data-end="1214">Diterjemahkan dari karya asli berbahasa Inggris <em data-start="721" data-end="754">The Place of Knowledge in Islam</em>, buku ini diterbitkan oleh Penerbit YAPI (Yayasan Pesantren Islam), Bandar Lampung, pada tahun 1410 H/1989 M. Dalam uraian yang padat namun mudah dicerna, Suhufi menjelaskan posisi ilmu dalam pandangan Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad (peace be upon him and his Family), serta kaitannya dengan akhlak, amal, dan tanggung jawab sosial. Ia juga membedakan antara ilmu yang menuntun manusia kepada Allah dan ilmu yang hanya memperkuat kesombongan intelektual.</p>

<h3 data-start="1216" data-end="1248">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1249" data-end="1605">
 	<li data-start="1249" data-end="1308">
<p data-start="1251" data-end="1308">Penjelasan tentang keutamaan menuntut ilmu dalam Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1309" data-end="1378">
<p data-start="1311" data-end="1378">Hubungan antara ilmu, iman, dan amal saleh sebagai satu kesatuan.</p>
</li>
 	<li data-start="1379" data-end="1447">
<p data-start="1381" data-end="1447">Kritik terhadap sikap materialistik dalam pencarian pengetahuan.</p>
</li>
 	<li data-start="1448" data-end="1515">
<p data-start="1450" data-end="1515">Pandangan Islam tentang integrasi ilmu agama dan ilmu rasional.</p>
</li>
 	<li data-start="1516" data-end="1605">
<p data-start="1518" data-end="1605">Seruan agar umat Islam membangun budaya ilmu yang berakar pada nilai-nilai spiritual.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1607" data-end="1628">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1629" data-end="2045">Sayyid Muhammad Suhufi adalah seorang cendekiawan Muslim yang berfokus pada kajian filsafat Islam, epistemologi, dan etika keilmuan. Melalui karya-karyanya, ia berusaha menghidupkan kembali semangat pencarian ilmu yang berorientasi pada Tuhan dan memperingatkan bahaya pemisahan antara akal dan iman. Pendekatannya yang reflektif dan argumentatif menjadikan tulisannya relevan bagi generasi pencari ilmu masa kini.</p>

<h3 data-start="2047" data-end="2073">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2074" data-end="2274">Buku ini sangat cocok bagi pelajar, akademisi, dan pemerhati pendidikan Islam yang ingin memahami hubungan mendalam antara pengetahuan, spiritualitas, dan tanggung jawab moral dalam pandangan Islam.</p>
&nbsp;

Kedudukan Ilmu dalam Islam

<p data-start="167" data-end="627">Di balik setiap insan beriman, terdapat kasih seorang ibu yang tak ternilai. Dalam <em data-start="250" data-end="277">Kedudukan Ibu dalam Islam</em>, Sayyid Muhammad Suhufi menyingkap kedudukan luhur seorang ibu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad (peace be upon him and his Family). Buku ini menghadirkan renungan mendalam tentang peran spiritual dan moral seorang ibu, bukan hanya sebagai pengasuh keluarga, tetapi juga sebagai madrasah pertama bagi generasi beriman.</p>

<h3 data-start="629" data-end="647">Tentang Buku</h3>
<p data-start="648" data-end="1220">Diterbitkan oleh Penerbit YAPI (Yayasan Pesantren Islam), Bandar Lampung – Jakarta, pada cetakan pertama tahun 1410 H/1990 M, karya ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan Suhufi yang menguraikan nilai-nilai kemanusiaan universal dalam Islam. Dengan bahasa lembut namun argumentatif, penulis menegaskan bahwa penghormatan kepada ibu bukan sekadar tuntutan moral, tetapi bagian dari ibadah dan manifestasi tauhid. Buku ini menelaah berbagai ayat dan hadis tentang kewajiban anak terhadap orang tua serta tanggung jawab sosial terhadap perempuan dalam keluarga Muslim.</p>

<h3 data-start="1222" data-end="1254">Apa yang Akan Anda Temukan</h3>
<ul data-start="1255" data-end="1649">
 	<li data-start="1255" data-end="1326">
<p data-start="1257" data-end="1326">Penjelasan Al-Qur’an dan hadis tentang kedudukan dan kemuliaan ibu.</p>
</li>
 	<li data-start="1327" data-end="1408">
<p data-start="1329" data-end="1408">Kajian tentang tanggung jawab anak terhadap orang tua dalam perspektif Islam.</p>
</li>
 	<li data-start="1409" data-end="1492">
<p data-start="1411" data-end="1492">Analisis hubungan antara cinta ibu, kasih Ilahi, dan pembentukan karakter anak.</p>
</li>
 	<li data-start="1493" data-end="1564">
<p data-start="1495" data-end="1564">Pandangan Islam terhadap hak dan martabat perempuan dalam keluarga.</p>
</li>
 	<li data-start="1565" data-end="1649">
<p data-start="1567" data-end="1649">Renungan tentang bagaimana bakti kepada ibu menjadi jalan menuju keridaan Allah.</p>
</li>
</ul>
<h3 data-start="1651" data-end="1672">Tentang Penulis</h3>
<p data-start="1673" data-end="2089">Sayyid Muhammad Suhufi adalah seorang sarjana Muslim yang dikenal karena karya-karyanya tentang nilai moral dan spiritual dalam Islam. Tulisan-tulisannya menggabungkan pendekatan ilmiah dengan sentuhan hati, menjadikan ajaran Islam tampak hidup dalam konteks kemanusiaan universal. Melalui karya seperti <em data-start="1977" data-end="2004">Kedudukan Ibu dalam Islam</em>, ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap ibu merupakan cermin kesempurnaan iman.</p>

<h3 data-start="2091" data-end="2117">Untuk Siapa Buku Ini</h3>
<p data-start="2118" data-end="2309">Buku ini ditujukan bagi para pelajar, pendidik, dan keluarga Muslim yang ingin memahami secara mendalam makna pengabdian kepada orang tua serta peran suci seorang ibu dalam pandangan Islam.</p>

Translated Fields

Kedudukan Ibu dalam Islam

YAPI Bangil didirikan pada tanggal 21 Juni 1976 oleh Al-Marhum Ustadz Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi. Sebagai lembaga dakwah dan pendidikan, YAPI berkiprah dalam pengelolaan lahan-lahan pendidikan keagamaan yang bertujuan mencetak para santri yang diharapkan mampu menjadi cikal bakal bagi sumber daya manusia masa depan yang tangguh serta mampu menyikapi berbagai masalah secara arif. Untuk itu YAPI  membuka beberapa lembaga pendidikan;

Demi meraih tujuan-tujuannya, YAPI merasa berkewajiban menyediakan berbagai sarana dan prasarana pendidikan yang dianggap perlu dan sesuai dengan lingkup kegiatannya. Kurikulum dan aktifitas Pesantren di rancang sesuai dengan kebutuhan para santri dalam membina dirinya menjadi pribadi muslim berkeyakinan lurus (benar) dan sadar akan kewajiban-kewajibannya, baik hubungan dengan Tuhan maupun antar sesamanya, serta memiliki kapasitas keilmuan yang memadai terutama ilmu-ilmu keislaman, sebagai dasar pijakan dalam menyikapi problema kehidupan secara proporsional.

Sebagai lembaga pendidikan yang profesional, pada mulanya YAPI  hanya mengacu pada pendidikan keagamaan murni, kemudian melangkah menjadi pendidikan terpadu. Pola pendidikan ini menyajikan program pensantren dan program umum dengan formulasi yang berimbang. Dengan demikian maka para santri akan lebih leluasa untuk menekuni disiplin ilmu yang mereka harapkan dengan tidak merasa khawatir akan kelanjutan pendidikan seusai mereka menyelesaikan studinya di YAPI.

Dengan pertimbangan yang matang dan kajian yang dalam, maka YAPI pada tahun pelajaran 1997-1998 mengadakan perombakan program pendidikan. Yaitu membuka pendidikan Madrasaha Diniyah yang  mengedepankan kurikulum Pesantren, SMP/SMA yang menyajikan kurikulum Dekdikbud dan kurikulum Pesantren.

Yayasan Pesantren Islam (YAPI)

Yayasan Pesantren Islam (YAPI)

Publisher Books

Contact info

Location