Setan dalam Al-Qur’an (Bag 3), Sebelas Tahapan Penyesatan Setan
Setan dalam Al-Qur’an (Bag 3), Sebelas Tahapan Penyesatan Setan
Author :
Hadi
0 Vote
133 View
Setan memiliki trik khusus untuk merayu manusia. Dia termasuk penyabar dalam usahanya menggelincirkan manusia. Selain itu, dia juga memiliki bala tentara. Jika kita tidak mengenal pasukan setan, kita akan mudah terjebak dalam tipu dayanya. Rasulullah saw bersabda,“Tidak ada pasukan Iblis yang lebih dahsyat daripada wanita dan kemarahan.” Salah satu pasukan Iblis yang disebut Rasulullah paling berbahaya adalah wanita dan kemarahan. Tapi bukan semua wanita, karena kita tidak ingin mendzolimi kaum hawa. Yang dimaksud Rasulullah saw adalah wanita yang mau dikuasai oleh setan hingga menjadi pasukannya. Jika seorang wanita telah menjadi pasukan setan, maka dia akan menjadi senjata paling dahsyat untuk menyesatkan manusia. Begitupula dengan kemarahan. Rasulullah saw bersabda, “Hati-hatilah dengan kemarahan karena ia adalah pasukan terbesar dari bala tentara iblis” Karenanya, kita dianjurkan berwudhu ketika marah karena dalam kemarahan itu ada setan. Sementara setan itu dari api. Dan untuk memadamkan api itu kita menggunakan air wudhu’. Titik Serangan Setan Setan selalu berusaha menggoda manusia. Dia mengganggu manusia dari segala penjuru. Depan,belakang,kanan dan kiri. Semua ia lakukan untuk membalaskan dendamnya kepada Nabi Adam as. Ketika dia berkata dalam Al-Qur’an, “Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A’raf 17) Hanya sisi atas dan bawah yang tidak bisa ditembus setan karena sisi itu adalah hubungan antara hamba dengan tuhannya ketika bermunajat dan bersujud. Bukan hanya dari semua penjuru, setan juga masuk kedalam kehidupan manusia. Dalm harta dan anak-anak mereka. Bahkan ketika suami istri berhubungan tanpa menyebut nama Allah, setan hadir disitu, “Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. (Al-Isra’ 64) Tahapan Penyesatan Setan Setan bukan tipe makhluk yang terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Dia bersabar melakukan berbagai tahapan agar manusia benar-benar terseret untuk mengikutinya. Karena itu, Allah swt tidak langsung melarang kita untuk mengikuti setan. Namun melarang kita untuk mengikuti langkah-langkahnya, “Dan janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah 168) Setan memiliki tahapan dalam mengajak manusia menjadi pengikut setianya. Perlahan tapi pasti dia merekrut manusia sebanyak-banyaknya agar bernasib sama dengannya. Berikut ini tahapan setan dalam menggoda manusia. 1) Waswasah Tahap pertama adalah al-waswasah atau bisikan. Dalam bahasa arab, waswas itu juga memiliki arti suara gemericik emas dan perak. Artinya, bisikan setan itu disenangi manusia karena terlihat indah dan nikmat, “Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia” (An-Nas 5) Cara membedakan antara bisikan setan dan bisikan yang lain sangatlah mudah. Caranya dengan mengukur apakah bisikan itu mengajak untuk melanggar ketentuan Allah atau tidak. Walau terlihat indah, jika bisikan itu mengajak kita melewati batas larangan Allah maka itu pasti bisikan setan. Waswas yang dimaksud bukanlah penyakit yang menimpa orang peragu. Yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berwudhu. Yang ketakutan dengan najis hingga membasuh berulang kali. Walau sebenarnya keraguan ini murni ulah setan. 2) Hamazah Tahap kedua ini mirip dengan yang pertama. Masih berupa bisikan untuk menggoda dan merayu manusia, “Dan katakanlah, “Ya Tuhan-ku, aku berlin-dung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan” (Al-Mukminun 97) 3) An-Nasghuh Dalam bahasa arah nasghoh adalah masuk diantara dua sesuatu untuk merusaknya. Ini adalah tahapan selanjutnya setelah bisikan-bisikan kejahatan. Mungkin kita memiliki teman akrab yang sering kita temui. Tapi suatu saat ada perasaan buruk bahwa selama ini teman itu pura-pura baik. Dia sebenarnya tidak suka kepada kita dan bermacam perasaan buruk lainnya. Al-Qur’an mencontohkan kisah Nabi Yusuf as, ketika beliau menceritakan apa yang dilakukan saudaranya kepadanya, “Setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku.” (Yusuf 100) Dalam ayat lain Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka.” (Al-Isra’ 53) Terkadang kita sering suudzon dengan teman kita. Ketika kita mengucapkan salam dan dia tidak menjawab kita langsung berprasangka buruk. Mungkin saja dia sedang ada masalah atau tidak mendengar salam kita. jika prasangka itu mulai muncul maka cepatlah berlindung kepada Allah dari godaan setan yang kita membuat kita saling bermusuhan, “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.” (Al-A’raf 200)