Karamah dalam Al-Quran

Karamah dalam Al-Quran

Dalam Keramat dalam Al-Qur’an, Syekh Jawadi Amuli menguraikan secara mendalam konsep karāmah (keramat) dalam pandangan wahyu. Buku ini menjelaskan bahwa keramat bukanlah keajaiban di luar hukum alam, melainkan manifestasi dari ketaatan sempurna seorang hamba kepada kehendak Ilahi. Dengan pendekatan Qur’ani dan rasional, penulis menuntun pembaca memahami hakikat spiritual yang sejati dari mukjizat, doa, dan kekuatan batin para wali Allah.

Tentang Buku

Karya ini diterjemahkan dari edisi berbahasa Persia Karāmat dar Qurʾān, terbitan Markaz Nashri Farhangi Roja (Teheran, 1372 H.S.). Dalam buku ini, Syekh Jawadi Amuli menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fenomena luar biasa (khawāriq al-ʿādah), membedakan antara mukjizat, karamat, dan sihir, serta menjelaskan syarat moral dan spiritual yang menjadikan seseorang layak menerima anugerah Ilahi tersebut. Terjemahan Toha Musawa dan penyuntingan oleh Dede Azwar Nurmansyah menjaga kedalaman makna teologis dengan bahasa yang halus dan komunikatif.

Apa yang Akan Anda Temukan

Dalam buku ini, pembaca akan menemukan:

• Penjelasan Qur’ani tentang hakikat karāmah dan perbedaannya dengan mukjizat dan sihir.

• Analisis tentang hubungan antara iman, amal saleh, dan kekuatan spiritual.

• Kajian tentang para wali Allah dan tanda-tanda kedekatan mereka dengan Tuhan.

• Refleksi rasional dan mistikal mengenai hukum sebab-akibat dalam fenomena supranatural.

• Pemahaman bahwa keramat sejati adalah buah dari kemurnian tauhid dan ketaatan kepada Allah.

Tentang Penulis

Syekh Jawadi Amuli adalah seorang ulama, mufasir, dan filsuf Islam kontemporer dari Iran, dikenal luas atas karya-karyanya dalam tafsir tematik dan etika Qur’ani. Sebagai salah satu penerus tradisi intelektual Allamah Ṭabāṭabāʾī (ʿa), beliau menggabungkan kedalaman tafsir, argumentasi rasional, dan kepekaan spiritual dalam setiap karyanya.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, peneliti, dan pembaca yang ingin memahami konsep keramat dari perspektif Al-Qur’an dan teologi Islam yang autentik. Ia juga relevan bagi pencinta kajian tasawuf, spiritualitas, dan ilmu kalam yang mencari keseimbangan antara rasionalitas dan pengalaman ruhani.