Merajut Ukhuwah Memahami Syi'ah

Merajut Ukhuwah Memahami Syi'ah

Merajut Ukhuwah Memahami Syi'ah

Publisher :

Penerbit Marja'

Publish number :

Pertama

Publication year :

2008

Publish location :

Bandung

Number of volumes :

1

ISBN :

979-9482-86-0

(1 Votes)

QRCode

(1 Votes)

Merajut Ukhuwah Memahami Syi'ah

Di tengah ketegangan dan kesalahpahaman antarmazhab Islam, Merajut Ukhuwah hadir sebagai jembatan dialog dan kasih sayang. Buku ini mengajak pembaca untuk menyingkap tabir prasangka, memahami keyakinan Syiah secara jujur dan ilmiah, serta menemukan kembali ruh persaudaraan yang menjadi inti ajaran Islam.

Tentang Buku

Diterbitkan pada Cetakan Pertama, Dzulhijjah 1428/Januari 2008, buku ini ditulis oleh Muhammad Babul Ulum sebagai respons terhadap berbagai kesalahpahaman publik tentang Syiah. Dengan gaya argumentatif dan berimbang, penulis menjelaskan doktrin, sejarah, dan prinsip moral Syiah sebagai bagian tak terpisahkan dari khazanah Islam.
Edisi ini juga memuat catatan khusus yang ditujukan kepada Hidayat Nur Wahid, tokoh nasional sekaligus figur keislaman Indonesia, sebagai ajakan untuk berdialog secara terbuka dan saling memahami dalam semangat ukhuwah islāmiyyah (persaudaraan sesama Muslim).

Apa yang Akan Anda Temukan

  • Penjelasan objektif mengenai akar sejarah dan teologi Syiah.

  • Klarifikasi terhadap isu-isu kontroversial yang sering disalahpahami.

  • Analisis wacana ukhuwah antara Sunni dan Syiah di Indonesia.

  • Catatan terbuka kepada tokoh publik sebagai contoh etika berdialog.

  • Seruan untuk membangun harmoni dan toleransi berdasarkan nilai Al-Qur’an dan Ahl al-Bayt (keluarga Nabi).

Tentang Penulis

Muhammad Babul Ulum dikenal sebagai penulis yang konsisten mengangkat tema persatuan umat dan rekonsiliasi pemikiran Islam. Melalui karya-karyanya, ia berusaha memadukan keilmuan, empati, dan ketajaman analisis sosial untuk mengembalikan semangat ukhuwah sebagai pondasi peradaban Islam.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin memahami Syiah secara adil dan ilmiah — akademisi, dai, mahasiswa, maupun masyarakat umum — serta bagi mereka yang mendambakan Islam yang damai, dialogis, dan bersaudara.