PERANAN METODOLOGI DAKWAH

  1. Metodologi Dakwah Dan Pengertian
  2. Peranan Metodologi Dakwah

Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang di lakukannya. Oleh karena itu Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan Absanu Qaula. Dengan kata lain biasa kita simpulkan bahwa menempati posisi yang begitu tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam. Kita tidak dapat membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan.

Seorang da’I atau mubaligh dalam menentukan strategi dakwahnya sangat memerlukan pengetahuan di bidang metodologi. Selain itu bila pola berpikir kita berangkat dari pendekatan sistem, dakwah merupakan suatu sistem dan metodologi mempunyai peranan dan kedudukan yang sejajar dengan unsur-unsur yang lain, seperti tujuan dakwah, sasaran dakwah, subjek dakwah, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, agar dakwah mencapai sasara-sasara strategis jangka panjang, maka di perlukan suatu sistem manejerial komunikasi baik dalam penataan, perkataan maupun perbuatan yang banyak dalam hal sangat relevan dan terkait dengan nilai-nilai keIslaman. Dengan adanya kondisi seperti itu, maka para da’I harus mempunyai pemahaman yang mendalam, bukan saja menganggap bahwa frame (Amal Ma’rup Nahi Mungkar) hanya sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:

ü Mencari materi yang cocok atau yang sesua dengan sikon

ü Mengetahui psikologi objek dakwah secara tepat

ü Memilih metode yang representatif

ü Menggunakan bahasa yang efektif dan bijak sana

  1. Arti Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu, “meta” (Melalui) dan “hados” (Jalan Atau Cara). Dengan demikian dapat kita artikan bahwa metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus di lalui untuk menggapai suatu tujuan.

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar ilmuan sebagai berikut:

  1. Dakwah adalah suatu proses menghidupkan peraturan-perturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan ke pada keadaan yang lain.
  2. Dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petujuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka mengerjakan perbuatan jelek agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang di lakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif dan efisien.

  1. Metode-metode Dakwah
  2. Metode Ceramah (retorika dakwah).

     Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak di warnai oleh cirri karakteristik bicara seorang da’I pada suatu aktipitas dakwah. Ceramah dapat pula bersipat propaganda, kampanye, berpidato, khidbah, sambutan, mengajar dan sebagainya. Istilah ceramah dalam akhir-akhir ini sedang ramainya di pergunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta, baik melalui radio, televiisi, maupun ceramah secara langsung. Pada ssebagian orang menamai ceramah dengan berpidato atau retorika dakwah. Metode ceramah sebagai salah satu metode yang sseriang di pakai oleh orang atau da’i-da’I atau para utsan allah dalam usaha menyampaikan risalahnya.

     Metode ceramah ini di pergunakan sebagai mana metode dakwah, efektif dan efisien bila mana:

  1. Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak
  2. Penceramah orang yang ahli berceramah dan berbicara
  3. Sebagai syaraat dan rukun ibadah (sseperti shalat jum’at)
  4. Metode yang di gunakan sesuai dengan sikon

Dengan mengetahui dan memahami metode ceramah dalam dakwah, maka harus mempelajari karakteristik metode itu, berikut akan di bahas kelebihan dan kekurangan metode ceramah.

  1. Kelebihan Metode Dakwah

Metode ceramah memiliki beberapa keistimewahan atau kelebihan antara lain:

       Dalam waktu yang relative singkat dapat di sampaikan banyak bahan.

       Memungkinkan da’I menggunakan pengalamannya , keistimewahannay dan kebijakannya sehingga mad’u mudah menerima ajaran yang di sam paikannya.

       Da’I lebih mudah mengusai seluruh mad’u.

       Bila di berikan dengan baik, dapat memberi stimulasi kepada maud’u untuk mempelajari yang di sampaikan

       Dapat meningkatkan status da’i.

       Metode ceramah ini lebih vleksibel, artinya mudah di sesuaikan dengan sikon serta waktu yang tersedia, jika waktu singkat bahan dapat di singkat dan jika waktu panjang dapat di sampaikan bahan sebanyak-banyaknya.

   Kekurangan Metode Dakwah

Metode ceramah selain memiliki beberapa kelebihan juga memiliki kekurangan atau kelemahan antara lain:

       da’I sukar memahami mad’u terhadap bahan-bahan yang di sampaikannya.

       Metode ceramah hanya bersifat komunikasi satu arah.

        Sukarr menjajaki pola fakir mad’u dan pusat perhatiannya.

       Da’I lebih cenderung bersifat otoriter

       Pabila da’I tidak mengetahui sikollgi mad’u maka ceramah akan melantur dan menjadi lebih bosan.

  1. Metode Tanya-Jawab

     Metode Tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara mendorong sasarannya untuk menyatakan sesuatu masalah yang di rasa belum di mengerti dan da’I sebagai penjawabnya. Metode ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Sebab dengan bertanya orang berarti ingin mengetahuai lebih dalam dan mengamalkannya. Harapan ini tak dapat di capai tampa adanya usaha seorang da’I untuh melatih didrinya memahami maksut dari perrtanyaan orang lain, memiliki keterampilan bertanya dan sebagainya.

     Metode dakwah ini bukan bukan saja cocok pada ruang Tanya jawab, akan tetapi cocok pula untuk mrngimbangi dan memberi selingan ceramah. Ini sangat berguna untuk mengurangi kesalah pahaman para pendengar, menjelaskan perbedaan pendapat, menerangkan hal-hal yang belum dimengerti dan sebagainya.

     Metode ini sering di gunakan di saat Rasulllullah saw, dengan para sahabat di saat tak mengerti tentang sesuatu agama (sahabat bertanya pada rasullullah).

  1. Kelebihan Metode Tanya Jawab

     Metode Tanya jawab juga memiliki kelebihan. Diantara kelebihan metode ini adalah

  1. Tanya jawab bias di jelaskan seperti Radio, Televisidan sebagainya.
  2. Dapat di jadikan komunikasi dua arah
  3. Bila ranya jawab sebagai selingan ceramah, maka audien dapat hidup atau aktif.
  4.    Timnilnya perbedaan pendapat terjawab atau didiskusikan di porum tersebut.
  5. Mendorong audien lebih aktif dan bersungguh-sungguh memperhatikan.
  6. Da’I dapat mengetahui dengan mudah pengetahuan dan pengalaman sipenanya.
  7. Menaikan gengsi da’I jika pertanyaan dapat terjawab semuanya.

   Kekurangan Metode Tanya Jawab

Di antara kelebihan metode Tanya jawab ini juga ada kekurangannya. Kekurangan metode Tanya jawab ini adalah

  1. Bila terjadi perbedaan pendapat antara da’I dan mad’u maka membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya.
  2. Bila jawaban da’I kurang mengeda pada yang di tanyakan penanya dapat menduga yang bukan-bukan kepda da’i.
  3. Agak sulit merangkum seluruh isi dari ceramah.

Oleh karna itu, seorang da’I di anjurkan untuk memiliki bekal teknik tany ajawab dalam dakwah, agar metode yang di gunakan dapat berhasil dengan efektif dan efisien.

  1. Metode Debat (mujadalah)

     Mujadalah sinonim dari istilah dakwah, dapat juga sebagai salah satu metode dakwah. Debat sebagai metode dakwah pada dasarnya mencari kemenangan, dalam arti lebih menunjukan kebeneran dan kehebatan Islam. Dengan katalain debat adalah mempertahankan pendapat agar pendapatnya itu diakui kebenarannya oleh orang lain.

     Dengan demikian debat efektif di lakukan sebagai metode dakwah kepada orang-orang yang membantah akan kebenaran Islam. Sedangkan objek dakwah masih kurang percaya atau mantap terhadap kebenaran Islam, di rasa kurang efektif bila menggunakan metode debat ini sebagai metode dakwahnya.apalagi sesame muslim yang hany berbeda pendapat, sangat tercela bila beerhobi debat dengan temannya.

     Keutamaan metode debat adalah terletak pada kemenangannya dalam mempertahankan benteng Islam. Bila menang debat, di mungkinkan mereka mengakui kebenaran Islam dan mereka masuk Islam. namun sebaliknya, metode debat sangat membahayakn bila mengalami kekalahan dalam perdebatannya.

Seorang da’i yang hendak menggunakan metode debat ini sebagai metode dakwah maka sebelumnya harus:

1)     Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik-teknik debat yang baik.

2)     Menguasai materi dakwah dengan sedetail-detail mungkin dan sangat menunjang bila da’I sangat mengerti dan memahami tentang ajaran-ajaran serta ilmu-ilmu tentang Islam.

3)     Mengetahui kelebihan dan kelemahan musuh.

  1. Percakapan Antar Pribadi (Percakapan Bebas)

     Percakapan antar pribadi atau individu adalah percakapan bebas antara seorang da’I dengan individu-individu sebagai sasaran dakwahnya. Pecakapan pribadi bertujuan menggunakan kesempatan yang baik di dalam percakapan untuk aktivitas dakwah.

     Biasanya yang di sebut ngobrol para subjeknya tak membatasi permasalahan yang di bicarakan. Oleh karna itu seorang da’I hendaknya dapat mengarahkan pembicaraannya kepada hal-hal yang baik memasukan ide-ide, dan mengajak mereka kejalan allah.

     Dalam melaksanakan metode ini, seorang da’I hendaknya mempersiapkan dirinya dengan:

1)     Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan propesinya mauupun pengetahuan lain yang erat hubungannya dengan lingkungan hidupnya.

2)     Mempunyai pandangan luas.

3)     Pandai dalam memecahkan masalah, agama, ekonomi dll.

4)     Mempunyai daya kreatipitas yang tingggi.

Bila seorang da’I memiliki hal yang di sebut di atas, di mungkinkan setiap obrolan dapat bermamfaat sebagai aktivitas dakwah, artinya dapat mengarahkan pembicaraanya kea rah yang positif.

  1. Metode Demonstrasi

     Berdakwah dengan memperlihatkan suatu contoh, baik berupa benda atau peristiwa,bias juga perbuatan dan sebagainyadapat di namakan seorang da’I menggunakan cara atau metode Demonstrasi. Artinya suatu metode dakwah , di mana seorang da’I memperlihatkan sesuatu atau mengadakan pementasan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan dakwah yang ia inginkan.

     Metode ini jarang pergunakan para da’I yang terdahulu, bahkan Rasullullah saw sering kali menggunakan metode demonstrasi ini. Sebagai mana dalam riwayat di terangkan Rasulllullah pernah di ajar oleh jibril, tentang sembahyang dengan metode demonstrasi atau dengan menampilkan contoh kaifiyah shalat kepada Rasullullah. Oleh karna itu Rasullullah mengambil tauladanjibril untuk mengajarkan shalat kepada sahabat-sahabatnya.

     Metode Demonstrasi di gunakan apabila tujuan dakwah mengharapkan para objeknya dapat mengerjakan atau mengamalkan suatu pekerjaan dengan betul. Dengan kata lain metode demonstrasi di gunakan bila masa ingin mengetahui tentang:

  1. Bagai mana cara mengerjakannya.
  2. Bagai mana contoh yang benar dan yang salah.
  3. Bagai mana proses atau langkah-langkah sesuatu ibadah.

Selain itu metode Demonstrasi di gunakan sang da’I bila diya bertujuan:

  • Untuk menghindari verbalisme, artinya dengan demonstrasi di harabkan masa tidak terjadi kesalah pahaman atau menjadi bingung.
  • Untuk memudahkan berbagai penjelasan.
  •    Untuk lebih menarik perhatian masa.
  1. Kelebihan Metode Demonstrasi

     Seperti metode-metode yang lain metode ini juga mempunyai kelemahan dan kekurangannya. Diantara kelebihan yang di milikinya adalah

  1. Metode ini memungkinkan masa dapat menghayati dengan penuh hati mengenai hal-hal baru yang menjadi stimulusnya.
  2. Lebih memusatkan perhatian masa kepada persoalan yang sedang di bahas.
  3. Mempunyai kesan yang awet dibandingkan dengan tanpa demonstrasi.
  4. Dimungkan mengurangi kesalah pahaman.
  5. Dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan dari keseluruhan persoalan yang di bahas, sebab masa menghayati langsung terhadap persoalan yang di bahas.
  1. Kelemahan Metode Demonstrasi
  2. Metode demostrasi memerlukan waktu persiapan yang banyak dan memerlukan banyak pemikiran.
  3. Tidak wajar bila media tidak di amati secara seksama.
  4. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan .
  5. Kurang efektif menggunakan metode demonstrasi, bila media kurang memadai dengan kebutuhan atau tujuan.
  6. Memerlukan keahlian khusus bagi para subjek (da’i)
  1. Metode Dakwah Rasullullah

     Muhammad Rasullulah saw, seorang da’i internasiaonal. Pembawa agama Islam dari tuhannya (Allah) untuk seluruh alam. Dalam membawa misi agama dan mengembangkan agama Islam menggunakan beberapa metode dakwah:

  1. Dakwah di Dalam Tanaah

         Sejak diturunkannya wahyu yang pertama turun yauitu surat AL-‘alaq ayat 1-5. nabi Muhammad terangkat sebagai utusan allah , nabi membawakan misi agamanya, yaitu Islam. dalam membawa misi agamanya nabi memulainya secara diam-diam (berdakwah di bawah tanah). Hal ini dikarenakan naabi belum mempunyai sahat dalam membantu dakwahnya. Selain itu nabi juga menyesuakan dengan kondisi mekkah yang ketika itu sangat jahiliah. Oleh karena itu meode dakwah Rasullulah sangatlah bijak. Walapun secara diam-diam, tetapi sesuai dengan misi dakwahnya.

  1. Dakwah Secara Terang-terangan.

         Sejak turunnya wahyu yang pertama, Rasullulah saw sangat lama menunggu kedatangan wahyu yang kedua.sehhingga turunya wahyu kedua yakni surat Mudatsir ayat 1-2. wahyu yang kedua memerintahkan kepada nabimuhammad saw ,supaya menyeru manusia kepada agama allah. Dari wahyu yang kedua ini menunjukan bahwa nabi Muhammad di wisudasebagai seeorang rasul dan sekaligus metode dakwahnya yang telah diam, dig anti dengan metode dakwah terng-terangan.

         Materi dakwah yang di sampaikan oleh Rasullulah adalah menyeru manusia untuk beriman kepada allah yang ini di mulai dari orang-orang terdekat dengannya. Materi berikunya adalah iman kepada utusan allah, yang di ambil dari sebagian manusia untuk manusia yakni Rasullulah saw. Kemudian kepada hari akhir.

         Tahab ke dua, nabi menyuru manusia untuk beribadah kepada allah secara berangsur-angsur. Pertamanya nabi mengajarkan manusia untuk membacakan persaksiannya. Sebagai bukti masuk agama Islam.nabi juga menyeru kepada aqidah dan hukun-hukum Islam.

  1. Politik Pemerintah dan Peperangan

            Rasullulah dan sahabatnya berdakwah di mekah makin lama makin berat, sebab orang quraisy semakin keras dan bahkan mengancam nyawa rasullulah. Untuk menjamin keselamatan nabi dan sahabatnya hijrah keluar dari mekah (madinah). Di sanalah nabi membangun pemerintahan dengan sangat berkembang dan damai.

           Kemudian peperangan adlah metode dakwah nabi yang paling akhir, bila tidak ada lagi jalan lain yang hrus di tempuh. Metode dakwahnya menggunakan gencatan senjata, ini kelihatan membahayakan karena tentara nabi sedikit jumlahnya, namun sejarah Islam telah menceritakan peperangan nabi jarang sekali menemui kekalahan. Itulah beberapa metode dakwah nabi.

  1. Pendidikan dan Pengajaran Agama

     Pendidikan dan pengajaran agama dapat di jadikan di jadikan metode dakwah. Sebab dalam depenisi dakwah bahwa dakwah dapat di artikan dua sifat, yaitu bersifat pembinaan dan pengembangan.H akekat pengajaran agama adalah penanaman moral agam kepada anak-anak. Sedangkan pengajaran agama memberi pengetahuan agam kepada anak. Antara aktivitas pengajaran dan pendidikan agama, keduanya saling bekaitan. Pendidikan agama sebagai meetode dakwah pada dasarnya membina fitrah anak yang di bawa sejak lahir, yaitu fitah agama yang mana jka tida di di didik di kawatirkan akan pudar. Pendidikan merupakan cara yang di tempuh dalam mencapai tujuan dakwah.

  1. Mengunjungi Rumah (silaturrahmi)

     Metode dakwah ini juga efektif di terabkan dalam rangka mengembangkan maupun membina umat Islam. Metode dakwah ini sering di lakukan oleh para da’I agama lain, sebab bila di telaah metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya jga yang sama dengan metode-metode lainnya.

  1. Kelebihan Metode Silaturahmi

     Di antara kelebihan metode ini adalah

  1. Metode ini pada hakekatnya menyambung silaturahmi dan dapat meningkatkan persaudaraan yang erat.
  2. Silaturrahmi adalah kewajiban umat Islam, maka sekaligus untuk menunaikan kewajiban.
  3. Mudah di laksanakan dan tidak butuh waktu yang begitu banyak.
  1. Kelemahan Metode Silaturrahmi

     Di antara kelebihan-kelebihannya juga ada kelemahannya.

  1. Silaturrahmi tidak bagus di laksanakan ketika objek dakwah sibuk mencari nafkah atau urusan keluarga.
  1. Bila antara sabjek dan objek dakwah belum saling kenal dapat mengakibatkan objek dakwah terkejut dan takut atas kehadiran da’I tersebut.
  2. Dapat di anggap Islam sebagai propaganda ke rumah-rumah. Sehingga orang jadi sentiment dan menganggap Islam kekurangan umat.

Dalam metode silaturrahmi ada dua cara pelaksanaannya, yaitu:

  1. Atas Undangan Tuan Rumah. Cara ini biasanya tuan rumah sudah memeluk Islam namun mereka berminat untuk memperdalam Islam.
  2. Atas Kehendak Da’i. Biasanya metode ini dilakukan bila mana objek dakwah belum masuk Islam. di ajak mereka agar memeluk Islam.

diantara itu seorang da’I harus memperhatikan factor berikut:

  • Tingkat usia
  • Tingkat pengetahuan
  • Status sosial dan ekonomi
  • Idiologi yang di anut

Sehingga dengan demikian factor tersebut dapat di rencanakan dalam berdakwah nanti.

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Dalam berbagai mmacam banyak metode dakwah yang kesemua metode itu sangat di perlukan demi tercapainya sebuah tujuan dakwah. Banyak metode yang di gunakan yang semuanya itu mempunyai kelemahan dan kekurangan masing-masing, tentu dalam penggunaannya kita harus memilih metode yang tepat yang di lihat dari keadaan objek yang di dakwahi, dengan memperhatikan factor usia, pengetahuan, status sosial dan sebagainya.