Imamah Dalam AlQuran

Imamah Dalam AlQuran
Author :
Number of volumes :
1
Publisher :
Publish number :
Pertama
Publication year :
2005
(0 Votes)

(0 Votes)
Imamah Dalam AlQuran
Sejak kalimat ilahi “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu…” (Q 5:3) dikaitkan oleh riwayat dengan peristiwa Ghadīr Khumm, tema imāmah tidak lagi sekadar wacana politik awal Islam, melainkan pilar teologis tentang kelanjutan bimbingan ilahi setelah kenabian. Imamah menurut Al-Qur’an menelaah bagaimana Al-Qur’an—melalui ayat-ayat kunci seperti Q 5:67 dan Q 33:33—mengarahkan pembaca pada konsep kepemimpinan suci yang menjaga kemurnian wahyu.
About the Book
Buku ini menyajikan pembacaan tematik atas ayat-ayat yang dijadikan dasar argumentasi Syiah Imamiyah mengenai imāmah. Dengan memeriksa bukti internal ayat (struktur, peralihan dhamīr/“kata ganti”, konteks wacana) dan bukti eksternal (riwayat lintas mazhab), penulis menyoroti posisi ayat al-Tablīgh (Q 5:67) dan Ayat al-Taṭhīr (Q 33:33) serta penempatan “Ahl al-Bayt” (Pertama kali dijelaskan sebagai Ahl al-Bayt = “Keluarga Nabi”). Analisis menunjukkan kekhasan redaksional—misalnya pergantian feminin ke maskulin pada Q 33:33—sebagai isyarat fokus makna. Kajian merujuk narasi klasik Sunni dan Syiah untuk menampilkan lanskap dalil yang komprehensif namun terarah.
What You Will Discover
- 
Penjelasan metodologis tentang bagaimana Al-Qur’an mengisyaratkan imāmah melalui konteks dan susunan ayat. 
- 
Telaah Q 5:3 (Ghadīr), Q 5:67 (al-Tablīgh), dan Q 33:33 (Ayat al-Taṭhīr) beserta implikasinya bagi otoritas Ahl al-Bayt. 
- 
Diskusi tentang “mengapa nama Imam ʿAlī (ʿa) tidak disebut eksplisit” dan jawaban berbasis struktur wacana Al-Qur’an. 
- 
Komparasi ringkas riwayat Sunni–Syiah tentang penerima cakupan Ayat al-Taṭhīr dan konsekuensinya bagi konsep ʿiṣmah (kemaksuman). 
- 
Kerangka argumen bahwa penyempurnaan agama meniscayakan kelanjutan bimbingan melalui imāmah. 
About the Author
Penulis adalah seorang peneliti tafsir tematik dan teologi Islam yang menaruh perhatian pada hubungan antara dalil Qurani, riwayat klasik, dan rekonstruksi historis. Karya-karyanya menekankan pendekatan filologis-kontekstual untuk membaca ayat-ayat sensitif mazhab sambil menjaga etika akademik lintas tradisi.
Who Is This Book For?
Buku ini ditujukan bagi mahasiswa studi Islam, pengajar tafsir, dan pembaca umum yang ingin memahami dasar Qurani imāmah secara sistematis—mereka yang menginginkan peta dalil yang rapi, dialogis, dan bersandar pada nash tentang kepemimpinan pasca-Nabi Muhammad (peace be upon him and his Family) melalui Ahl al-Bayt (ʿa).






