Keadilan Allah: Qada' dan Qadar Manusia

Mengapa ada penderitaan dan ketimpangan di dunia jika Allah Mahaadil? Pertanyaan mendasar inilah yang dijawab dengan jernih dalam Keadilan Allah: Qada’ dan Qadar Manusia. Mujtaba Musawi Lari menguraikan prinsip keadilan Ilahi (al-ʿadl al-ilāhī) dan kebebasan manusia dalam memilih tindakan, menjembatani antara pemikiran rasional dan iman. Dengan gaya penulisan yang sistematis dan reflektif, buku ini menegaskan bahwa memahami keadilan Allah adalah kunci untuk memahami makna kehidupan, ujian, dan tanggung jawab moral manusia.

Tentang Buku

Diterjemahkan dari karya asli berbahasa Inggris Divine Justice, terbitan Sazman-e Tablighat-e Islami (Tehran, Cetakan Pertama, Februari 1991), buku ini menjelaskan konsep qadāʾ (ketetapan) dan qadar (takdir) dengan keseimbangan antara teologi dan logika. Penulis menolak pandangan fatalistik dan menegaskan bahwa manusia memiliki kehendak bebas yang beroperasi dalam batas hukum Ilahi. Dengan bahasa yang mudah dipahami, karya ini menjadi panduan penting bagi pembaca yang ingin memahami bagaimana keadilan Allah terwujud dalam struktur moral dan spiritual kehidupan.

Apa yang Akan Anda Temukan

Penjelasan tentang konsep qadāʾ dan qadar dalam Islam.
Pembahasan rasional tentang kebebasan kehendak manusia dan tanggung jawab moral.
Analisis teologis terhadap problem kejahatan dan penderitaan di dunia.
Kajian hubungan antara keadilan Ilahi dan hukum sebab-akibat.
Pandangan Islam tentang keseimbangan antara rahmat, ujian, dan keadilan Tuhan.

Tentang Penulis

Mujtaba Musawi Lari (1934–2013) adalah ulama, penulis, dan pemikir Islam terkemuka dari Iran yang dikenal melalui karya-karyanya yang menjembatani ajaran teologis dengan pendekatan rasional modern. Buku-bukunya, seperti Ethics and Spiritual Growth dan God and His Attributes, telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi rujukan penting dalam kajian teologi Islam kontemporer.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi mahasiswa teologi, pencari spiritual, dan pembaca umum yang ingin memahami secara rasional dan mendalam makna keadilan Ilahi serta hubungan antara kehendak Tuhan dan kebebasan manusia.