Mereka Meluruskan Revolusi Ashura

Mereka Meluruskan Revolusi Ashura

Setiap zaman memiliki Ashura-nya sendiri—momen ketika kebenaran menuntut keberanian untuk berdiri melawan penyimpangan. Mereka Meluruskan Revolusi Ashura adalah seruan dari tiga pemikir besar Islam modern yang menghidupkan kembali pesan abadi Imam Ḥusain ibn ʿAlī (ʿa): bahwa revolusi Karbala bukan sekadar tragedi, melainkan panggilan moral untuk membela kebenaran dalam segala bentuk kehidupan.

Tentang Buku

Buku ini memadukan pemikiran dan ceramah tiga tokoh besar: Prof. Murtadhā Muthahharī, ʿAllāmah as-Sayyid Muḥammad Ḥusain Faḍlullāh, dan Dr. ʿAlī Syariʿatī—tiga suara utama yang berperan meluruskan makna sejati revolusi Ashura dari penyempitan ritual menuju kesadaran sosial dan spiritual.

Ceramah Sayyid Faḍlullāh, diterjemahkan dari khutbah Ashura terakhir beliau tahun 2009 di Haret Hreik, Beirut Selatan, menyoroti urgensi meneladani semangat pengorbanan Imam Ḥusain (ʿa) di tengah realitas kontemporer. Tulisan Dr. ʿAlī Syariʿatī, diadaptasi dari bab terakhir bukunya Syahadah: Bangkit dan Bersaksi, mengupas syahadah (kesyahidan) sebagai puncak kesadaran eksistensial manusia. Sedangkan esai Murtadhā Muthahharī menegaskan bahwa revolusi Ḥusain (ʿa) adalah gerakan reformasi yang berpijak pada nilai moral dan kesadaran politik Islam.

Apa yang Akan Anda Temukan

• Penjelasan mendalam tentang makna revolusi Ashura sebagai kebangkitan moral dan spiritual.

• Kritik terhadap penyimpangan pemahaman yang menjadikan Karbala sebatas peringatan emosional.

• Pandangan kontemporer tentang syahadah sebagai bentuk tertinggi perjuangan manusia untuk kebenaran.

• Refleksi sosial-politik tentang bagaimana semangat Ḥusain (ʿa) dapat menuntun gerakan Islam modern.

• Pesan universal tentang keberanian, kesadaran, dan tanggung jawab terhadap keadilan.

Tentang Para Penulis

Prof. Murtadhā Muthahharī (1919–1979) adalah seorang filsuf dan ulama revolusioner Iran yang berperan besar dalam membangun dasar intelektual Revolusi Islam.
ʿAllāmah as-Sayyid Muḥammad Ḥusain Faḍlullāh (1935–2010) adalah ulama dan pemikir Lebanon yang dikenal dengan dakwah sosial-politiknya yang progresif.
Dr. ʿAlī Syariʿatī (1933–1977) adalah sosiolog dan ideolog pergerakan Islam yang menafsirkan syahadah dan imāmah secara eksistensial dan revolusioner.
Ketiganya menghadirkan pendekatan yang saling melengkapi antara spiritualitas, pemikiran filosofis, dan kesadaran sosial.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami makna sejati Ashura dan pesan Imam Ḥusain (ʿa) di luar dimensi ritual—bagi peneliti, aktivis, mahasiswa, dan siapa pun yang mencari inspirasi dari semangat pengorbanan demi kebenaran dan kebebasan manusia.