Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ajarannya

Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ajarannya

Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ajarannya

Publisher :

Citra

Publish number :

1

Publication year :

2007

Publish location :

Jakarta

Number of volumes :

1

ISBN :

978-979-26-0709-3

(0 Votes)

QRCode

(0 Votes)

Syekh Muhammad bin Abdul Wahab dan Ajarannya

Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb, adalah seorang ulama yang berusaha membangkitkan kembali dakwah tauhid dalam masyarakat dan cara beragama sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Para pendukung gerakan ini menolak disebut Wahabi, karena pada dasarnya ajaran syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb adalah ajaran Nabi Muhammad ﷺ, bukan ajaran tersendiri. Karenanya mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafiyun (mengikuti jejak generasi salaf) atau Muwahhidun yang berarti "Mengesakan Allah". Istilah Wahabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya keliru menilai mereka dan menyangka bahwa mazhab mereka mengikuti pemikiran Imam Ahmad bin Hanbal dan alirannya saja, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan ada pula yang menghubungkan mereka dengan gerakan teroris, padahal ajaran mereka sangat antiteroris. Nama Wahabi atau al-Wahhabiyyah kelihatannya dihubung-hubungkan kepada nama 'Abdul Wahhab yaitu ayahanda penggagas gerakan ini, syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab al-Najdi. Bagaimanapun, istilah Wahabi ini tidaklah sah dinisbatkan untuk nama suatu kelompok, karena sejatinya nama Wahhab adalah nama hanya untuk Allah Ta'ala. Oleh karena itu mereka menisbatkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun (Orang-orang yang Mengesakan Allah) karena mereka ingin mengembalikan ajaran-ajaran tauhid ke dalam Islam dan cara beragama menurut sunnah Rasulullah ﷺ yang semakin asing di masyarakat. Dia mengikat perjanjian dengan Imam Muhammad bin Saud, seorang pemimpin suku di wilayah Najd. Sesuai kesepakatan, Ibnu Saud ditunjuk sebagai pengurus administrasi politik, sementara Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb menjadi pemimpin spiritual. Sampai saat ini, gelar "keluarga kerajaan" negara Arab Saudi dipegang oleh keluarga Saud. Namun mufti umum tidak selalu dari keluarga syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb misalnya syekh 'Abdul 'Aziz bin Abdillah bin Baaz. Popaganda buruk Wahabi itu sendiri bertujuan untuk melawan dakwah tauhid murni yang dibawa Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. ini disebabkan banyaknya terjadi kesyirikan yang beredar di saudi saat itu. sementara para tokoh ulama Mekah dan Madinah, tidak berani menyuarakan kebenaran saat itu, dikarenakan orang-orang kuburiyun (penyembah kubur) terkenal sering berbuat kasar dan bahkan membunuh. Maka kemudian syekh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mulai mengajak ulama lainnya untuk menyuarakan kesalahan umat muslim saat itu yang mengikuti tradisi-tradisi sufi yang banyak bertentangan dengan Ajaran islam itu sendiri. Dengan dibantu Imam Muhammad Bin Saud (raja saudi), Maka pemerintahan saudi pun saat itu mulai menghancurkan setiap tempat kesyirikan. inilah yang menjadi awal bala besar bagi penyembah kubur, yang menjadikan tempat-tempat kubur sahabat dan orang saleh lainnya sebagai mata pencaharian. mereka meradang dan mulailah tersebar isu Wahabi (terutama kaum Syiah) Padahal istilah WAHABI itu sendiri dibawa oleh seorang tokoh khawarij di Maroko, ia bernama Abdul Wahhab bin Rustum seorang tokoh khawarij yang lahir jauh sebelum syekh Muhammad bin Abdul Wahab lahir.'Abdul Wahhāb bin Rustum muncul pada Abad ke-2 H. berakidah aliran khawarij takfiri yang padahal pada hakikatnya akidah/ushuluddin syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhāb sangat menentang ajaran akidah khawarij takfiri.