Islam dan Nestapa Manusia Modern

Islam dan Nestapa Manusia Modern

Dalam era modern yang ditandai oleh kemajuan sains, teknologi, dan materialisme, manusia justru menghadapi krisis makna dan kehampaan spiritual. Buku Islam dan Nestapa Manusia Modern karya Seyyed Hossein Nasr menawarkan analisis mendalam tentang akar penderitaan manusia modern serta jalan keluar yang ditawarkan oleh Islam sebagai tradisi yang holistik dan transenden.

Tentang Buku

Karya monumental ini merupakan salah satu tulisan klasik Nasr yang mengkritik secara tajam fondasi peradaban modern—dari rasionalisme ekstrem hingga sekularisasi nilai—serta menunjukkan bagaimana Islam dapat memulihkan keseimbangan antara akal, wahyu, dan spiritualitas. Dengan gaya penulisan yang bernas dan bernuansa filsafat, Nasr mengungkapkan bahwa krisis manusia modern sejatinya bersumber dari keterputusan antara manusia dan Tuhan.

Apa yang Akan Anda Temukan

• Analisis filosofis tentang krisis spiritual dan moral manusia modern.

• Kajian tentang dampak sekularisme dan sains modern terhadap pandangan hidup manusia.

• Uraian tentang pandangan dunia Islam (Islamic worldview) yang menyatukan akal dan wahyu.

• Kritik mendalam terhadap humanisme sekuler dan relativisme nilai.

• Alternatif solusi spiritual dan intelektual berdasarkan prinsip-prinsip Islam tradisional.

Tentang Penulis

Seyyed Hossein Nasr adalah seorang filsuf dan pemikir Islam terkemuka asal Iran, lulusan Harvard dan MIT, yang dikenal sebagai salah satu pelopor gerakan filsafat perenial dan tradisionalisme Islam. Ia telah menulis puluhan karya penting tentang metafisika, ekologi spiritual, dan hubungan antara Islam dan modernitas, serta dikenal karena seruannya untuk menghidupkan kembali kebijaksanaan suci (sacred knowledge) dalam kehidupan kontemporer.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi pembaca yang ingin memahami akar spiritual dari krisis peradaban modern, khususnya mahasiswa, peneliti, dan peminat filsafat Islam yang mencari pemahaman mendalam tentang relevansi Islam sebagai solusi bagi kegelisahan eksistensial manusia masa kini.