Meniru Tuhan: Antara 'Yang Terjadi' & 'Yang Mesti Terjadi'

Meniru Tuhan: Antara 'Yang Terjadi' & 'Yang Mesti Terjadi'

Meniru Tuhan: Antara 'Yang Terjadi' & 'Yang Mesti Terjadi'

Editor :

Arif Mulyadi

Interpreter :

Ammar Fauzi Heryadi

Publisher :

Al Huda

Publish number :

Pertama

Publication year :

2006

Publish location :

Jakarta

Number of volumes :

1

ISBN :

979-3515-65-1

(0 Votes)

QRCode

(0 Votes)

Meniru Tuhan: Antara 'Yang Terjadi' & 'Yang Mesti Terjadi'

Apakah manusia dapat meniru Tuhan? Bagaimana mungkin makhluk yang terbatas menapaki jalan menuju kesempurnaan mutlak? Dalam Meniru Tuhan: Antara “Yang Terjadi” & “Yang Mesti Terjadi”, Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengupas secara mendalam hakikat keserupaan moral antara manusia dan Tuhan, sebuah tema besar dalam filsafat dan etika Islam.

Dengan kedalaman pemikiran khas para filsuf Islam, penulis menjelaskan bahwa meniru Tuhan bukan berarti menyamai-Nya dalam zat, melainkan meneladani sifat-sifat-Nya—seperti kasih, keadilan, dan kebijaksanaan—melalui kesadaran rasional dan spiritual.

Tentang Buku

Karya ini merupakan salah satu refleksi penting dari tradisi hikmah dan irfan, membahas perbedaan antara yang terjadi (realitas dunia empiris) dan yang mesti terjadi (realitas ideal yang dikehendaki Allah). Penulis mengajak pembaca memahami bagaimana moralitas sejati bukan sekadar produk sosial, tetapi pancaran dari kehendak Ilahi yang menuntun manusia menuju kesempurnaan.

Apa yang Akan Anda Temukan

  • Konsep ta’alluh (meniru sifat-sifat Ilahi) dalam filsafat Islam.

  • Hubungan antara kehendak manusia dan kehendak Tuhan.

  • Perbedaan antara realitas eksistensial dan normatif dalam pandangan tauhid.

  • Analisis etika Islam sebagai jalan menuju kesempurnaan moral.

  • Implikasi praktis “meniru Tuhan” dalam kehidupan sosial dan spiritual modern.

Tentang Penulis

Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi (1934–2021) adalah salah satu pemikir besar Islam kontemporer asal Iran, dikenal karena kontribusinya dalam filsafat Islam, teologi, dan etika. Ia merupakan murid dari Allamah Thabathaba’i dan meneruskan tradisi filsafat hikmah di Qom. Karya-karyanya banyak digunakan di lembaga pendidikan tinggi Islam sebagai referensi utama dalam studi filsafat moral.

Untuk Siapa Buku Ini

Buku ini ditujukan bagi mahasiswa filsafat Islam, peneliti etika, dan siapa saja yang ingin memahami hubungan antara Tuhan, moralitas, dan kesempurnaan manusia dari perspektif Islam yang rasional dan spiritual sekaligus.