Hawa Nafsu

Hawa Nafsu

Dalam diri manusia terdapat dua kekuatan besar: akal yang memandu menuju kebenaran dan hawa nafsu yang menarik ke arah kebinasaan. Hawa Nafsu karya Muḥammad Mahdī al-Āṣifī menggali secara mendalam dinamika batin manusia antara dorongan spiritual dan keinginan duniawi, dengan menempatkan ajaran Al-Qur’an dan hadis sebagai panduan utama untuk mengendalikan jiwa.

Tentang Buku Ini
Buku ini merupakan risalah etika yang menguraikan hakikat hawa nafsu — bukan sekadar dorongan biologis, melainkan kekuatan batin yang, bila tak terkendali, dapat menutupi cahaya akal dan iman. Melalui pendekatan analitis dan spiritual, penulis menelusuri bagaimana Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad (peace be upon him and his Family) serta para Imam Ahl al-Bayt (ʿa, sebuah ungkapan kehormatan berarti ʿalayhim al-salām — “semoga damai tercurah atas mereka”) menuntun manusia untuk menundukkan hawa nafsu dengan kekuatan akal, zikir, dan kesadaran moral.

Yang Akan Anda Temukan

• Telaah mendalam tentang konsep hawa nafsu dalam Al-Qur’an dan hadis.

• Penjelasan peran akal sebagai pengendali dan penuntun bagi jiwa.

• Analisis pertempuran antara junūd al-ʿaql (bala tentara akal) dan junūd al-jahl (bala tentara kebodohan).

• Uraian tentang akibat orang yang mengikuti hawa nafsunya dan melupakan Tuhan.

• Perbandingan filosofis antara dunia dan akhirat, serta cara menyeimbangkan keduanya.

• Panduan menuju kondisi spiritual tertinggi: mengutamakan kehendak Allah di atas keinginan diri.

Tentang Penulis
Ayatullah Muḥammad Mahdī al-Āṣifī (1935–2015) adalah ulama, pemikir, dan penulis besar asal Najaf yang dikenal karena karya-karya akhlak dan sosial Islamnya. Beliau pernah menjabat sebagai perwakilan Marjaʿ al-Taqlīd Ayatullah al-Khāmeneʾī di Irak. Dalam tulisan-tulisannya, al-Āṣifī memadukan kedalaman filsafat akhlak dengan kelembutan rohani, menjadikan setiap karya beliau sarat hikmah dan renungan.

Untuk Siapa Buku Ini?
Buku ini diperuntukkan bagi pembaca yang ingin memahami pertempuran batin antara akal dan hawa nafsu, serta mencari jalan untuk mencapai kesempurnaan spiritual dengan menundukkan ego demi keridaan Allah.