Islam & Logika Kekuatan
Islam & Logika Kekuatan
Author :
Editor :
Interpreter :
Publisher :
Publish number :
1
Publication year :
1995
Publish location :
Bandung
Number of volumes :
1
(0 Votes)
(0 Votes)
Islam & Logika Kekuatan
Dan mengapa kamu, tatkala memasuki kebunmu, tidak mengucapkan, "Masya Allah, la quwwata illa billah" (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah) (QS 18: 39). Allah-lah yang menciptakan kamu dalam keadaan lemah. Kemudian, sesudah itu, Dia jadikan kamu kuat, lalu sesudah kuat kamu kembali lemah dan renta. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa (QS 30: 54). Tema kekuatan (al-quwwah, force) - dalam maknanya yang luas - jarang mendapatkan perhatian secara saksama dalam berbagai kajian keislaman. Jika pun ada, kajian tersebut hanya bersifat sepotong-potong. Padahal kekuatan merupakan problem umum yang mencakup berbagai aspek yang ikut memberi andil bagi tersempurnakannya individu dan masyarakat yang Islami. Lebih dari itu, kekuatan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kebangkitan Islam yang menyeluruh. Buku ini bukan hanya menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi, tetapi juga memberikan kajian filosofis tentang makna kekuatan dalam Islam. Syaikh Fadhlullah menunjukkan - melalui retorikanya yang khas dan menyakinkan - bahwa kekuatan fisik tidak banyak berarti di medan peperangan manakala tidak disertai kekuatan spiritual. Dia juga menumbangkan argumentasi bahwa kuantitas - dengan pengabaian kualitas - merupakan sumber kekuatan. Pesan paling menonjol yang disampaikannya adalah ihwal penolakan terhadap kebisuan yang terjadi ketika Islam sedang berada dalam posisi tertindas. Syaikh Muhammad Husain Fadhlullah, pemimpin spiritual Hizbullah (Partai Allah) di Lebanon, adalah seorang ulama yang reputasi dan pengikutnya meluas sampai keluar wilayah Lebanon. Sebagai pengkhutbah yang amat berbakat, dengan cepat dia menarik perhatian orang di masjidnya, di Beirut. Meski yang utama dia adalah seorang ulama, pengalaman perang saudara di Lebanon dan Revolusi Iran mempengaruhi kedekatannya dengan aktivisme politik. Syaikh Fadhlullah menggabungkan kesarjanaan ilmu-ilmu tradisional Islam dan kemampuannya yang hebat dalam menafsirkan kembali sejarah dan kepercayaan dalam Islam di dalam dirinya. Hal ini ia gunakan untuk menekankan pentingnya aktivisme politik dan reformasi sosial, sebagaimana tampak dalam buku Islam dan Logika Kekuatan ini