Dunia Modern dan Kebutuhan Ajaran Muhammad
Dunia Modern dan Kebutuhan Ajaran Muhammad
Author :
Irib
0 Vote
94 View
Selama bertahun-tahun dunia bak tanah kering yang mengharapkan hujan dan menginginkan hujan rahmat dari langit biru untuk rasa dahaganya tersebut. Bumi telah berubah menjadi padang pasir fanatisme yang tandus, akidah batil dan rawa tahayul. Atas kehendak Tuhan yang penuh rahmat, di malam yang tak pernah terlupakan, turunlah hujan rahmat Ilahi dan bumi yang tandus akhirnya kembali subur. Bunga indah bernama Muhammad di malam tersebut mekar di bumi Hijaz. Kelahirannya bak aroma wangi yang memenuhi rongga-rongga dada manusia beriman serta mata air makrifat mengalir di dada-dada manusia. Dengan kelahiran Muhammad, rawa kebodohan, jahiliyah dan fanatisme berubah menjadi kebun-kebun kasih sayang dan ideologi lurus. Pembawa pesan Ilahi ini dilahirkan di kota suci Mekah dan di tengah-tengah keluarga mukmin serta penyembah Tuhan pada 17 Rabiul Awal. Kelahiran Muhammad telah menyinari alam semesta yang sebelumnya kelam dengan pemikiran jahiliyah. Kelahiran Nabi Muhammad mengingatkan berkah tak terputus mutiara alam semesta ini bagi kehidupan manusia. Ia ibaratnya angin sepoi-sepoi di musim semi dan menyebarkan aroma wewangian di kehidupan manusia. Kelahirannya telah menyadarkan dan membangkitkan hati nurani manusia. Tak lama kemudian, ideologi sesat, pemikiran kesukuan dan fanatisme buta digantikan dengan ideologi kemanusiaan serta terbukalah jalan menuju hakikat alam penciptaan dan pengetahuan Ilahi bagi manusia. Oleh karena itu, kado paling istimewa kelahiran manusia suci ini bagi manusia adalah tauhid dan keadilan. Berkat usaha tak kenal lelah Rasulullah di permulaan Islam, terjadilah perubahan besar dengan prinsip dan tolok ukur Ilahi. Revolusi yang digulirkan Muhammad meliputi pencabutan akar diskriminasi sosial, transformasi moral, penghormatan terhadap kemuliaan manusia, kebebasan dan keadilan. Kehadiran beliau di Madinah berlangsung sepuluh tahun. Masa ini disebut sebagai masa paling gemilang pemerintahan dalam sejarah umat manusia. Masa itu, sendi-sendi pemerintah Islam mulai ditanam dan sebuah teladan pemerintahan dipamerkan oleh Rasulullah Saw bagi semua umat manusia di mana pun dan kapan pun. Sejatinya, revolusi Rasulullah dan pemerintahannya merupakan peta jalan bagi manusia yang menginginkan kesempurnaan, yang mencari hidayah dengan mengikuti metode terbaik dan agama paling sempurna. Rasulullah membentuk pemerintahan teladannya di Madinah dengan indeks yang sangat jelas dan menyodorkannya kepada umat manusia. Annemarie Schimmel, pakar Islam dan Timur Tengah asal Jerman terkait keagungan Nabi Muhammad Saw menulis, “Peran nyata Muhammad dalam transformasi mental manusia telah diakui. Muhammad telah berhasil menghidupkan jiwa manusia. Ia berhasil melepas sekat-sekat ideologi jahiliyah dari diri manusia dan mengubahnya menjadi pandangan universal. Beliau juga menyebarkan ilmu dan rasio dan menyeru manusia menggunakan mata dan telinganya. Dengan wahyu yang diterimanya, Ia memberi kabar gembira bahwa manusia mampu menundukkan matahari, bulan, langit dan bumi. Oleh karena itu, menghormati dan memuji pemimpin besar dan pemurah ini bagi setiap manusia akan menghasilkan kebahagiaan.” Realita dunia saat ini menunjukkan bahwa ketenangan dan kebahagiaan sejati menjadi bagian yang hilang dari manusia modern. Eskalasi produksi senjata destruktif, perang, aksi rasisme dan instabilitas di pasar global telah mengancam keamanan dan kesejahteraan dunia. Saat ini, para pemimpin Barat secara paksa telah merampas modal bangsa-bangsa yang mereka tindas. Rapuhnya sendi-sendi institusi keluarga, stress, kejahatan, kekerasan, narkotika dan penyelundupan manusia membuat keselamatan masa depan dunia terancam serius. Meski kita hidup di era kemajuan sains dan teknologi, tapi kita tetap menyaksikan penindasan dan pelanggaran terhadap berbagai bangsa. Dunia modern yang dilanda krisis ini membutuhkan ajaran Ilahi untuk memulihkan ketenangan, keamanan dan nilai-nilai moral yang tinggi. Ajaran tersebut adalah yang dibawa oleh Muhammad Saw. George Bernard Shaw, penulis asal Inggris mengatakan, “Dunia saat ini membutuhkan sosok seperti Muhammad untuk menyelesaikan kesulitan yang sangat rumit, sehingga manusia dapat minum secangkir kopi dengan tenang. Eropa saat ini mulai melakukan penyebaran secara luas hikmah-hikmah rasional Muhammad dan mereka mulai mencintai agama Muhammad. Mereka juga nantinya akan membersihkan ideologi dan pemikiran Islam dari tudingan era abad pertengahan. Agama Muhammad akan menjadi sistem yang bersandar pada perdamaian dan kebahagiaan serta filsafatnya akan membantu menyelesaikan beragam kendala dan kesulitan yang sangat rumit.” Rasulullah merupakan nabi terakhir yang membawa pesan Ilahi untuk mengajarkan pengetahuan yang akan membuat manusia merasa tenang baik fisik dan jiwanya di samping kesejahteraan materi. Ketenangan jiwa merupakan kebutuhan mendesak manusia modern. Kata-kata Muhammad penuh dengan mutiara hikmah dan al-Quran merupakan pesannya kepada manusia untuk dijaga. Jika manusia modern mendengarkan serta menyelami pesan dan kata-kata berharga Muhammad maka mereka pasti mampu menyelamatkan jiwanya dari gangguan mental dan stress. Ajaran seperti kesucian, merasa cukup, kesalehan, rasa malu, tawakkal, saling membantu, membela orang tertindas, infak, akhlak mulia, kebebasan berpikir, dan keadilan merupakan sirah unggul kehidupan Muhammad Saw serta ajaran al-Quran yang dibutuhkan manusia modern, mengingat mereka telah jauh dari nilai-nilai tersebut akibat kondisi ekonomi, politik dan budaya yang menguasai dunia. Menurut al-Quran di surat al-Araf ayat 157, Nabi Muhammad diutus untuk meringankan beban berat umat manusia. Kebodohan, kebuasan, kesukuan dan aroganisme adalah beban-beban yang selama ini memberatkan manusia. Kini meski kita hidup di era modern dan kemajuan sains, namun kita masih saja menyaksikan penindasan terhadap berbagai bangsa. Sibuk dengan hal-hal yang bersifat materi dan pupusnya spiritualisme dari kehidupan manusia telah memberatkan beban yang ada di pundak manusia. Dalam kondisi seperti ini, mereka membutuhkan ajaran Ilahi dan para nabi, khususnya ajaran Nabi besar Islam, Muhammad Saw. Imam Ali as berkata, “Muhammad adalah sosok pilihan Tuhan, duta wahyu dan rasul rahmat...Sejatinya bagi kamu cukup menjadikan Muhammad sebagai panutan...Ikutilah nabi yang paling suci dan manusi termulia, karena semua perilakunya merupakan teladan bagi mereka yang mengikutinya...Hamba yang paling dicintai Tuhan adalah mereka yang meneladani Nabi-Nya dan beramal mengikuti nabi tersebut.” Ayatullah Khamenei, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai kelahiran Muhammad sebagai terbitnya rahmat Ilahi bagi sejarah umat manusia. Beliau berkata, “Di dalam al-Quran keberadaan Muhammad disebut sebagai Rahmatan Lil Alamin. Rahmat ini tidak terbatas, mencakup pendidikan, penyucian diri, pengajaran dan menunjukkan manusia ke jalan lurus serta kemajuan umat manusia baik dari sisi kehidupan material maupun spiritual. Rahmat ini tidak terbatas pada umat ketika nabi diutus, namun milik manusia sepanjang sejarah. Untuk mencapainya adalah dengan mengamalkan ajaran dan undang-undang Islam yang pasti.” Oleh karena itu, berdasarkan kebutuhan manusia modern akan spiritualitas dan ajaran Islam, diharapkan para dai dan ulama Islam untuk menyebarkan sirah Muhammad dan ajaran al-Quran ke seluruh dunia dan mengarahkan manusia ke fitrah Ilahi mereka, sehingga mereka mampu meraih kehidupan baru yang baik maji dari sisi materi mau pun spiritual serta mereka akan terselamatkan dari kematian dalam kondisi tidak mengenal Tuhan. Sesungguhnya jika Nabi Muhammad menjadi teladan dalam kehidupan kita, iman dan tawakalnya, kebersihan dan keteraturannya serta rasa malunya, maka kehidupan kita akan berubah total serta kehidupan kita akan dipenuhi dengan cahaya terang.
Related Titles
Humanisme Antara Islam dan Mazhab Barat
Paradigma Kaum Tertindas
Hak-hak Sipil dalam Islam: Tunjauan Kritis Tekstual dan Kontekstual Atas Tradisi Ahlulbait as
Tugas Cendekiawan Muslim
Warna-warni Kehidupan Remaja dalam Islam
Wanita dan Hak-haknya dalam Islam
Sosiologi Islam: Pandangan Dunia Islam dalam Kajian Sosiologi untuk Gerakan Sosial Baru